Kompas.com
Jumat, 5 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Rahasia Harga Murah Pocophone F1, "Potong Sana Sini"

Senin, 27 Agustus 2018 | 18:52 WIB
Xiaomi merilis smartphone Pocophone F1 dengan harga mulai Rp 4,5 juta untuk pasar Indonesia, Senin (27/8/2018).Fatimah Kartini/KOMPAS.com Xiaomi merilis smartphone Pocophone F1 dengan harga mulai Rp 4,5 juta untuk pasar Indonesia, Senin (27/8/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Smartphone dengan prosesor Snapdragon 845 umumnya dibanderol mulai Rp 8 jutaan, bahkan tak sedikit yang menyentuh double digit.

Sub-brand Xiaomi, Pocophone, lantas meruntuhkan pakem tersebut dengan menghadirkan seri F1 di  rentang harga Rp 4,5 juta hingga Rp 5,2 juta.

Menurut Head of Pocophone Global, Alvin Tse, prinsip perusahaannya adalah menghadirkan perangkat dengan teknologi dan inovasi yang benar-benar relevan bagi masyarakat.

"Kuncinya adalah performa. Banyak vendor yang meluncurkan fitur macam-macam padahal esensinya adalah kecepatan," kata dia, Senin (27/8/2018), usai acara peluncuran di Pullman Central Park, Jakarta.

Agar bisa dijual murah, Pocophone F1 melakukan "potong sana sini", mulai dari fitur, teknologi layar, dan bahan ponsel.

Salah satu contohnya, Pocophone enggan mematrikan fitur NFC pada seri F1. Alvin Tse mengatakan fitur itu memang berguna, tetapi yang pakai masih sangat sedikit.

"Kami tak mau ikut tren. NFC itu mahal dan kalau kami pakai harganya akan melambung tinggi. Padahal penggunanya sebenarnya masih sangat sedikit," ia menjelaskan.

"Percuma fitur beragam tetapi performanya lelet dan tak terjangkau bagi masyarakat kebanyakan," ujarnya.

Selain NFC, ada beberapa hal lain yang "dikorbankan" Pocophone F1 demi menawarkan perangkat flagship dengan harga miring. Salah satunya material ponsel yang berbalut plastik (policarbonate), bukan kaca (glass) atau metal yang umumnya dipakai perangkat premium.

"Policarbonate yang kami pakai tetap didesain secara premium. Bahan ini menurut kami durable, tak licin, dan fungsional," ia menambahkan.

Layar Pocophone F1 juga masih yang berjenis LCD, bukan OLED. Jika terbiasa menggunakan ponsel berlayar OLED, pengguna pasti bisa merasakan bahwa layar LCD memiliki kontras dan tone warna yang tak terlalu tajam.

Baca juga: Layar Samsung Galaxy Note 9 Dapat Gelar Terbaik

Sebagai gantinya, Pocophone memang membekali F1 dengan spesifikasi tangguh. Bukan cuma perkara Snapdragon 845, tetapi juga baterai 4.000 mAh, sistem pendingin berbasis caitan (liquid cooling system), serta kamera ganda dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Pocophone juga membantah rumor yang menyebut komponen-komponen F1 memakai barang kelas dua. Menurut Alvin Tse, Pocophone tetap memegang ideologi Xiaomi untuk memberikan kualitas wahid.

"Kami benar-benar memperhatikan kualitas. Bisa dilihat nanti akan ada video teardown, dan bisa dicoba sendiri untuk membuktikan bahwa kami memakai komponen terbaik," ia menegaskan.

Alvin Tse sesumbar untuk saat ini fokus Pocophone belum mencari profit setinggi-tingginya. Perusahaannya hanya ingin memberikan solusi bagi masyarakat mayoritas.

"Dengan dibekingin Xiaomi dari segi source, kami optimis menawarkan perangkat terbaik. Soal harga, sama seperti Xiaomi, kami selalu jujur ke masyarakat," ia menuturkan.

Baca juga: Pocophone F1 yang Dijual Xiaomi di Indonesia Bermasalah

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Fatimah Kartini Bohang
Editor : Reza Wahyudi