Kompas.com
Rabu, 3 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Penumpang Juga Punya Peran Jaga Keselamatan saat Mudik

Kamis, 14 Juni 2018 | 10:58 WIB
Kepadatan kendaraan pemudik jelang memasuki rest area Tol  Pemalang-Batang, Jawa Tengah, Senin (11/6/2018). Jalan tol tersebut merupakan tol fungsional yang dibuka selama 24 jam hingga H+ 7 Lebaran.MAULANA MAHARDHIKA Kepadatan kendaraan pemudik jelang memasuki rest area Tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah, Senin (11/6/2018). Jalan tol tersebut merupakan tol fungsional yang dibuka selama 24 jam hingga H+ 7 Lebaran.

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara jauh saat musim mudik Lebaran menjadi pekerjaan yang cukup berat dilakukan oleh pengemudi. Pengemudi harus memiliki kesiapan fisik yang prima untuk menghindari kelalaian yang berujung kecelakaan selama perjalanan.

Selain bergantung pada pengemudi, keamanan perjalanan juga terpengaruh dari peran aktif penumpang selama perjalanan.

"Pencegahan kelelahan pengemudi juga dapat dilakukan oleh penumpang. Penumpang aktif memantau kondisi pengemudi. Ini sebabnya kenapa di bagian penumpang baris pertama jangan diisi oleh anak-anak, harus memilih orang yang berkompeten untuk menemani pengemudi," ucap Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Penumpang sebelah pengemudi bisa difungsikan sebagai co-driver yang bertugas untuk memastikan petunjuk arah. Sony mengungkapkan co-driver bisa mengingatkan rentang waktu perjalanan untuk beristirahat atau bergantian menyetir kendaraan.

Baca juga: Saat Mudik, Tikungan Bukan Lokasi Mendahului

Hal yang sama diungkapkan Head of Provider Management Asuransi Astra dr. Doddy Permadi. Penumpang berperan penting terhadap keselamatan selama perjalanan mudik.

"Kalau bisa ada dua orang yang bisa bergantian menyetir. Lalu ada seorang keluarga yang menemani secara berkala, jangan semua tertidur. Kalau memang semua mengantuk, menepi lalu beristirahat sebentar," ucap Doddy.

Doddy mengingatkan seseorang bisa dalam kondisi konstan seperti duduk menyetir maksimal selama empat jam. Lebih dari itu disarankan untuk melakukan peregangan dan istirahat.

"Saat istirahat ini yang turun jangan cuma pengemudinya, tapi juga penumpangnya. Agar melancarkan peredaran darah dan menyegarkan tubuh kembali," ucap Doddy.

Penulis: Setyo Adi Nugroho
Editor : Azwar Ferdian