Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

WhatsApp Jadi Alat Pengaruhi Pemilu India

Rabu, 16 Mei 2018 | 20:07 WIB
Ilustrasi WhatsApp.Ist Ilustrasi WhatsApp.

KOMPAS.com - Seperti di Indonesia, WhatsApp juga masif digunakan di India. Layanan pesan instan ini pun tak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi peer-to-peer saja. Saking banyaknya pengguna, WhatsApp menjadi panggung politik baru di India, yang memiliki peran cukup penting dalam memengaruhi pemilu negara bagian.

WhatsApp yang lebih banyak digunakan di negara berkembang, disebut memiliki peran penting dalam kampanye digital, ketimbang aplikasi serupa lainnya. Salah satu contohnya adalah kontestasi Pemilu negara bagian Karnataka, India 12 Mei lalu.

Intensitas kampanye orasi yang biasa turun ke jalan, kini pindah mimbar ke grup WhatsApp. Meskipun diikuti beberapa partai, namun ada dua partai besar di Karnataka, yakni partai Bharatiya Janata (BJP) yang berorientasi ke Hindu dan Indian National Congress (Congress) yang lebih condong sebagai partai sekuler.

Salah satu kader muda BJP, Pranav Bhat (18) mengaku memanfaatkan WhatsApp untuk berhubungan dengan 60 pemilih. Kepada mereka, mahasiswa ini menggeber pesan WhatsApp berisi kritikan dari pemerintah yang dikuasai partai BJP.

Pesan lain juga melontarkan kecaman keras bagi umat Hindu yang dibunuh muslim. Bhat juga mengirim pesan guyonan yang terkesan mencela para pemimpin partai Congress.

Secara garis besar, WhatsApp milik Bhat dibanjiri informasi seputar pemilu India yang berisikan video yang mendukung BJP dan berita hoaks, seperti polling yang memprediksi kemenangan partai BJP.

Tangkapan layar pesan WhatsApp yang menampilkan hasil poling partai BJPNew York times Tangkapan layar pesan WhatsApp yang menampilkan hasil poling partai BJP

Mengapa WhatsApp menjadi favorit?

"Kami bergulat di Twitter. Pertempuran ada di Facebook. Perang ada di WhatsApp," ujar salah satu ahli strategi partai Aam Aadmi yang merupakan partai dengan kursi minoritas di Karnataka.

Baca juga: WhatsApp Dikabarkan Segera Rilis Fitur ?Pembungkam? Anggota Grup

Menurutnya, WhatsApp menjadi alat kampanye digital favorit karena pengawasannya yang minim, dibanding "induk" dan "saudaranya", Facebook serta Instagram.

Kedua platform itu mendapat pengwasan ketat setelah ketahuan digunakan agen Rusia untuk memanipulasi pemilih AS dalam Pilpres AS 2016 lalu. WhatsApp tidak menjadi fokus perhatian, karena lebih banyak diadopsi di negera berkembang seperti India, Indonesia, atau Brasil, ketimbang Amerika Serikat.

WhatsApp juga terkesan lebih intim dan personal, tidak seperti Instagram dan Facebook yang bersifat publik. Beberapa fitur WhatsApp juga mendukung potensi menyebarkan informasi salah dan bisa disalahgunakan.

Page:

Penulis: Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor : Reska K. Nistanto
Sumber: The New York Times