Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Penjualan Lesu, iPhone X Jadi Barang Langka?

Rabu, 2 Mei 2018 | 07:43 WIB
Tampilan layar ini muncul saat pengguna pertama kali menyalakan iPhone XYoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com Tampilan layar ini muncul saat pengguna pertama kali menyalakan iPhone X

KOMPAS.com - Apple dikabarkan tak puas dengan penjualan iPhone X. Akibatnya, Apple disebut hanya akan menggelontorkan 8 juta unit pada kuartal II tahun ini. Artinya, iPhone X bakal langka atau sulit ditemui di pasar.

Penjualan iPhone X sempat naik daun saat libur Natal tahun 2017 lalu, dengan mencatat angka 27 juta unit. Namun menuju kuartal I, penjualannya menurun menjadi 14 juta unit pada kuartal I 2018.

CEO Apple, Tim Cook mengatakan jika iPhone X mengungguli model iPhone lain saat periode libur Natal 2017. Pada periode itu, Apple menjual 77,3 juta unit iPhone, dengan rata-rata penjualan 796 dollar AS (sekitar Rp 11 juta).

Baca juga: iPhone X Berhenti Diproduksi Pertengahan 2018?

Dari rata-rata penjualan tersebut, iPhone X menyumbang peningkatan penjualan iPhone yang cukup signifikan pada kuartal terakhir 2017. Analis Above Avalon mengatakan, iPhone X berkontribusi 35 persen dari total penjualan iPhone selama kuartal libur Natal.

Beberapa pemasok sudah menduga produksi iPhone X akan menurun, seiring estimasi pendapatan vendor Cupertino tersebut yang juga melemah. Termasuk pemasok chipset A11, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), dan juga pemasok komponenen Face ID asal Austria, AMS.

Samsung yang juga menjadi pemasok layar OLED untuk iPhone pun memperkirakan turunya permintaan iPhone X di kuartal II, sebagaimana KompasTekno rangkum dari BGR, Rabu (2/5/2018).

Baca juga: Bocoran Harga Trio iPhone X yang Meluncur Tahun Ini

Analis Ming-Chi Kuo, yang kerap memprediksi Apple mengatakan, Apple akan menghentikan produksi iPhone X saat model baru dirilis tahun ini. Apple disebut-sebut akan merilis tiga model Apple tahun ini, di mana dua di antaranya diperkirakan adalah upgrade dari iPhone X.

Penulis: Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor : Reska K. Nistanto
Sumber: Fast Company