PADANG, KOMPAS.com--Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang Sumatera Barat menilai pengajaran budaya Minangkabau di sekolah bisa menjadi kunci perbaikan perilaku masyarakat yang beberapa waktu terakhir banyak terjadi tindakan kriminal.
"Dalam budaya Minang banyak terkandung materi tentang ajaran agama, hal ini lebih diperkuat dengan praktek dan pemahaman kepada siswa," kata Kepala Kementerian Agama Wilayah Padang Japeri Jarap, di Padang, Selasa.
Menurutnya banyak tindakan kriminal seperti perampokan, pembunuhan, tawuran dan sebagainya mengindikasikan adanya fenomena memudarnya budaya Minang di Padang.
Ada kemungkinan hal ini sejalan dengan mulai tidak terlalu berperannya pengajaran Budaya Alam Minangkabau di sekolah bagi siswa.
"Bila mata ajaran ini kembali dimunculkan dan diperkuat akan bisa mengarahkan siswa memahami budaya sekaligus agama," ujar dia.
Misalnya ajaran tentang tingkah laku, kesopanan, atau nada bicara yang diajarkan di materi Budaya Alam Minangkabau sejalan dengan ajaran Islam tentang akhlak budi pekerti.
Bila ini dipahami oleh generasi muda, tindak kriminal yang banyak dilakukan beberapa waktu terakhir di Padang bisa dikurangi.
"Sebagian pelaku kriminal karena lalai dan tidak tahu agama, pemahaman budaya bisa menjadi gerbang pendalaman agamanya," kata dia.
Bila berhasil untuk diri sendiri akan bermanfaat untuk keluarga, teman dan kelompok yang implikasinya menghindarkan dari konflik sosial.
Tinggal saja kata dia pihaknya mengajak semua pihak untuk mengembalikan eksistensi budaya Minangkabau dalam membentuk kepribadian masyarakat.
Senada itu Pengamat bidang sejarah dan budaya dari Universitas Andalas Prof Gusti Asnan juga berharap adanya penguatan materi budaya Minangkabau.
Menurutnya bila ajaran itu kembali diperkuat akan mendukung penciptaan identitas orang Minangkabau.
Sebab di dalamnya berisi materi sejarah, peraturan, adat, dan budaya dari Minangkabau.
Penulis | : Jodhi Yudono |
Editor | : Jodhi Yudono |
Sumber | : ANTARA |