Kompas.com
Jumat, 3 Mei 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Muslim dan Kristen Kamerun Berbagi Makanan Saat Buka Puasa

Senin, 13 Juni 2016 | 08:42 WIB
VOA/Moki Edwin Kindzeka Umat Kristen buka puasa dengan umat Muslim di sebuah masjid di Yaounde, ibu kota Kamerun/

YAOUNDE, KOMPAS.com - Ratusan orang berkumpul di masjid terbesar di Yaounde, ibu kota Kamerun, untuk sholat dan berbuka puasa, sejak awal Ramadhan, seperti dilaporkan Voice of America (12//6/2016).

Namun, tidak semua yang hadir di masjid itu adalah Muslim. Sebagian besar mereka justru datang dari berbagai keyakinan, seperti Kristen dan animisme. Mereka berbagai makanan.

Hal itu dilakukan untuk solidaritas mereka dalam melawan dan menentang kelompok teroris Boko Haram, yang terus melancarkan serangan sejak tahun 2014 di negara itu.

Boko Haram sendiri berbasis di Nigeria timur laut. Di sana, mereka telah melakukan serangan massal sejak 2009, dengan jumlah korban tewas telah mencapai sekitar 15.000 orang.

Ratusan orang berkumpul di masjid terbesar di Yaounde. Para pemeluk Kristen juga datang untuk berbagi makanan. Mereka menunggu di lapangan sementara umat Muslim sholat.

"Pesannya hanya satu, agar Kamerun tetap sama. Umat Kristen dan Muslim harus hidup berdampingan," kata Charles Nzobo, seorang sesepuh Katolik di Gereja Katedral, Yaounde.

"Kita tidak boleh mendiskriminasi dan kita berdoa agar Kamerun lebih baik," tambahnya.

Kamerun tidak punya sejarah konflik beragama. Namun, beberapa orang khawatir pemberontakan Boko Haram di bagian utara menciptakan ketegangan.

Kelompok teroris Boko Haram menebarkan kecurigaan antara pemeluk Kristen dan Muslim sebagaimana yang terjadi di Nigeria.

Sekitar 25 persen populasi Kamerun adalah Muslim. Pihak berwenang telah menangkap puluhan imam Muslim karena diduga mendukung Boko Haram.

Joseph Ndinga, seorang pemuka dari istana pemimpin tradisional di Tsinga-Yaounde, mengatakan ajang kumpul buka puasa ini untuk menunjukkan solidaritas dengan komunitas Muslim yang akan membantu memerangi Boko Haram.

“Ini adalah tradisi Afrika. Kalau seseorang senang atau kesusahan, pasti akan datang ke saudaranya," ujarnya.

Bagi umat Muslim, Ramadhan adalah bulan paling suci dalam setahun. Beberapa imam mengatakan, hanya Muslim yang puasa yang boleh ikut buka puasa.

Namun, Muhamadou  Labarang, sekertaris masjid agung Yaounde, mengatakan, semua orang disambut dengan tangan terbuka di masjid ini.

Labarang mengatakan, mereka berbagi makanan sebagaimana yang tertulis di Al Quran bahwa sesama umat harus saling berbagi agar mendapatkan pahala dan berkah dari Allah.

Ia mengatakan bersyukur bahwa Muslim dan non-Muslim bisa hidup rukun berdampingan di Kamerun dan mereka berdoa agar selalu diberikan kedamaian.

 

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Editor : Pascal S Bin Saju
Sumber: VOA Indonesia