KWI Minta Jokowi Singgah di Vatikan untuk Sebar Nilai Keberagaman
Selasa, 22 Desember 2015 | 14:06 WIB
Uskup Agung Ignatius Suharyo saat akan menuju altar untuk memimpin Misa Natal dengan tema 'Belajar dari Keluarga Kudus Nasaret Menumbuhkembangkan Kasih dalam Keluarga', di Gereja Katedral, Jakarta Pusat,Sabtu (25/12/2010). Misa ini sebagai bagian dalam perayaan Natal untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus.
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Ignatius Suharyo mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo dinanti untuk berkunjung ke Vatikan.
Pernyataan Ignatius ini disampaikan kepada Jokowi saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
"Kita berharap suatu ketika Presiden (Jokowi) ke Eropa, singgah ke Vatikan, pusat gereja Katholik," ucap Ignatius.
Ignatius mengungkapkan, Jokowi perlu mengenalkan Indonesia secara luas termasuk kepada Vatikan. Ia memandang Jokowi bisa memberikan pengalaman memimpin negara dengan keberagaman tetapi tetap harmonis.
Dia melanjutkan, saat ini Vatikan menghadapi persoalan banyaknya imigran dengan berbagai latar belakang yang masuk ke Eropa. Maka, Vatikan sangat memerlukan masukan untuk mengelola keanekaragaman agar tetap harmonis.
"Eropa sekarang kebanjiran imigran dengan berbagai latar belakang, rupanya mereka terkejut belum siap hadapi ini. Jadi kalau Presiden singgah di Vatikan, ada pengaruh positif bagi negara kita," ucap Ignatius.
"Kita berharap suatu ketika Presiden (Jokowi) ke Eropa, singgah ke Vatikan, pusat gereja Katholik," ucap Ignatius.
Ignatius mengungkapkan, Jokowi perlu mengenalkan Indonesia secara luas termasuk kepada Vatikan. Ia memandang Jokowi bisa memberikan pengalaman memimpin negara dengan keberagaman tetapi tetap harmonis.
Dia melanjutkan, saat ini Vatikan menghadapi persoalan banyaknya imigran dengan berbagai latar belakang yang masuk ke Eropa. Maka, Vatikan sangat memerlukan masukan untuk mengelola keanekaragaman agar tetap harmonis.
"Eropa sekarang kebanjiran imigran dengan berbagai latar belakang, rupanya mereka terkejut belum siap hadapi ini. Jadi kalau Presiden singgah di Vatikan, ada pengaruh positif bagi negara kita," ucap Ignatius.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
| Penulis | : Indra Akuntono |
| Editor | : Sabrina Asril |
