Kompas.com
Senin, 29 April 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

"Kami Sudah Merah Putih.."

Senin, 17 Agustus 2015 | 14:41 WIB
KOMPAS.com/Achmad Faizal Pertunjukan seni tari saat upacara bendera di halaman pasar Atom Surabaya, Senin (17/8/2015).
SURABAYA, KOMPAS.com - Ribuan pedagang keturunan Tionghoa menghadiri upacara HUT ke-70 Kemerdekaan RI di halaman Pasar Atum Surabaya, Senin (17/8/2015). Ternyata bukan semua yang datang adalah undangan, banyak dari mereka yang hadir atas panggilan hati untuk mengikuti upacara bendera.

Poo Tjan Han (50) adalah satu di antaranya. Bapak dua anak ini mengaku undangan penyelenggara tidak terlalu penting.

"Bagi saya undangan resmi tidak penting, yang penting saya bisa menghadiri upacara bendera, karena saya sudah Merah Putih," kata Poo.

Kepada Kompas.com, pedagang Pasar Atom ini meyakinkan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi perbedaan warga keturunan dengan pribumi.

Dia mengakui, dulu memang warga keturunan yang saat ini berusia 60 tahun ke atas masih memiliki loyalitas kepada negara asal nenek moyangnya.

"Mereka bahkan mengumpulkan dana untuk pengembangan fasilitas sosial di Tiongkok," ujarnya.

Namun untuk warga keturunan yang saat ini berusia 60 tahun ke bawah, dia meyakinkan bahwa mereka semua sudah Merah Putih, atau tidak bisa lagi diragukan nasionalismenya.

"Sama kayak saya, saya sudah 100 persen Merah Putih, jika ada yang bilang warga keturunan bukan Merah Putih, mereka adalah provokator, tangkap mereka," kata pria yang juga aktif di perkumpulan Marga Poo Jawa Timur ini.

Lain lagi dengan Budiman (56), untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Indonesia, dalam upacara bendera tadi pagi, dia sengaja membawa semua keluarga besarnya, termasuk yang masih anak-anak.

"Ada sepuluh keluarga saya, isteri, anak, cucu dan menantu yang saya ajak ke sini. Ini wajib hukumnya," kata pria yang menolak menyebut nama asli keturunannya itu.

Baginya, meskipun warga keturunan Tionghoa, saat ini dia hidup di Indonesia. Makan, minum, dan mencari rezeki di Indonesia, karena itu wajib memiliki sifat nasionalisme kepada Indonesia.

Upacara bendera yang ke-12 kalinya itu dihadiri ribuan warga keturunan, khususnya pedagang Pasar Atum Surabaya.

Sama halnya dengan upacara pada umumnya, acara upacara juga diramaikan dengan pertunjukan seni tari tradisional, paduan suara, seni kolosal, dan pembagian hadiah lomba. 

Sejumlah tokoh terlihat hadir sebagai undangan dalam upacara tersebut, di antaranya, Wakil Konjen Republik Rakyat Tiongkok, Yu Hong, Ketua Umum Yayasan Bakti Persatuan, Ketua Peguyuban Masyarakat Tiong Hoa, dan mantan Menkopolhukam, Tedjo Edhy Purdijatno.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal
Editor : Desy Afrianti