Asian Games 2018 Ajang Pembuktian Tunggal Putra Indonesia

By M. Hafidz Imaduddin - Jumat, 31 Agustus 2018 | 20:22 WIB
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, menyabet medali emas nomor perseorangan cabang olahraga bulu tangkis Asian Games 2018 dalam partai final di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018). Jonatan menaklukkan wakil Taiwan, Chou Tien Chen.
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, menyabet medali emas nomor perseorangan cabang olahraga bulu tangkis Asian Games 2018 dalam partai final di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018). Jonatan menaklukkan wakil Taiwan, Chou Tien Chen. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

KOMPAS.com - Pelatih bulu tangkis tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra, mengaku bahagia Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting bisa berprestasi di ajang Asian Games 2018.

Sebelum gelaran Asian Games, sektor tunggal putra mendapatkan kritik karena gagal total di Indonesia Open 2018. Salah satu kritik keras itu datang dari legenda Indonesia, Taufik Hidayat.

Menurut Hendry, kritik tersebut secara tidak langsung mengambil bagian terhadap kesuksesan Jonatan Christie dan Anthony.

"Kritik itu justru memotivasi, saya minta dukungan. Kalau atletnya jatuh, logikanya harus didukung dong," kata Hendry dikutip dari BolaSport.com

"Saya bilang ke atlet saya, kalau digituin ya kamu mesti menunjukkan kepada mereka dengan prestasi. Mudah-mudahan Tuhan mengizinkan. Kalau kalah, kami belajar lagi," sambungnya.

Baca juga: Eksklusif Jonatan Christie: Kekasih, Olimpiade, Juara Dunia, dan Bangkit dari Keterpurukan

Setelah gugur di fase awal Indonesia Open 2018, baik Jonatan Christie dan Anthony sama sekali tidak diunggulkan di Asian Games 2018.

Keraguan itu dibayar setelah Jonatan meraih medali emas dan Anthony mendulang perunggu.

Medali emas Jonatan menghapus dahaga Indonesia yang terakhir kali meraihnya pada Asian Games 2006, Qatar, atas nama Taufik Hidayat.

Dengan hasil ini, Hendry seolah ingin mengatakan bahwa sektor yang dilatihnya dapat berprestasi.

"Saya selalu berdoa semoga Tuhan kasih petunjuk supaya mengungkap apa yang dikatakan orang-orang itu salah, karena kami bekerja sungguh-sungguh," ucap Hendry.

Baca Juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Media Malaysia Sebut Jonatan Christie Berhati Emas karena Alasan Ini

"Atlet saya sudah berjuang untuk dirinya sendiri, untuk PBSI, dan untuk negara. Jadi kalau ada tekanan, harapan yang over atau perkataan yang tidak bagus, nah itu harus kita jaga," tutur Hendry.

Setelah Asian Games 2018, Hendry berharap anak didiknya bisa terus konsisten.

"Konsisten! Ini yang paling utama dan paling menantang. Konsisten dari segi prestasi dan bagaimana dia mengelola keadaan dirinya sendiri," ujar Hendry.

Setelah ini Jonatan dan Anthony harus bersiap kembali menghadapi Jepang Open 2018 yang berlangsung pada 11-16 September 2018. (Susi Lestari)

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : BolaSport
Artikel Terkait


Close Ads X