Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: models/Jadwal_Model.php
Line Number: 17
Backtrace:
File: /www/public_html/3lipsus/application/modules/pestaasia/models/Jadwal_Model.php
Line: 17
Function: _error_handler
File: /www/public_html/3lipsus/application/modules/pestaasia/helpers/general_helper.php
Line: 82
Function: get_date
File: /www/public_html/3lipsus/application/modules/pestaasia/views/template_view.php
Line: 122
Function: jadwal_datemonth_slider
File: /www/public_html/3lipsus/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 362
Function: include
File: /www/public_html/3lipsus/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 304
Function: _ci_load
File: /www/public_html/3lipsus/application/modules/pestaasia/controllers/Pestaasia.php
Line: 393
Function: view
File: /www/public_html/3lipsus/index.php
Line: 345
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.com - Atlet kurash Indonesia, Khasani Najmu Shifa, menangis kecewa setelah hanya meraih medali perunggu di cabang olahraga debutan Asian Games 2018 tersebut pada babak semifinal yang berlangsung di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (29/8/18) sore WIB.
Khasani Najmu Shifa merasa kecewa dengan hasil yang diraihnya pada ajang Asian Games 2018.
"Saya sih tidak dikasih target. Namun, saya menargetkan diri untuk meraih medali emas. Saya pindah dari judo demi kurash karena merasa peluang untuk medali emas lebih besar," ucap Shifa.
Baca Juga: Kurash Asian Games 2018 - Khasani Najmu Shifa Sumbang Medali Perunggu untuk Indonesia
Pada laga tersebut, Khasani Najmu Shifa melawan petarung dari Uzbekistan, Dildor Shermatova. Kedua atlet sempat berbagi angka imbang 1-1.
Namun, Shifa kalah karena Dildor Shermetova berhasil membalas bantingan atlet 18 tahun itu.
Menurut aturan, jika skor tetap imbang sampai durasi waktu 3 menit (nomor putri) atau 4 menit (putra), siapa yang membanting terakhir dianggap sebagai pemenang.
Oleh karena itu, Shermatova yang berhak melaju ke partai final.
Sebelumnya, Shifa telah menggeluti olahraga bela diri sejak berusia 7 tahun dan dimulai dari judo.
Ketika itu, orangtua memaksanya terjun menekuni bela diri untuk sekadar menjaga diri.
"Kemudian, saya menang di turnamen judo junior. Sejak saat itu, saya menyukai bela diri," Shifa menjelaskan.
Kemiripan aturan judo dan kurash yang menyebabkan Shifa beralih ke bela diri asal Turki itu dan mulai serius berlatih sejak Januari 2018. (Theresia Simanjuntak)
Editor | : | Eris Eka Jaya |
Sumber | : | BolaSport |
Negara | Emas | Perak | Perunggu | Total |
---|