Selalu Menyenangkan dan Tak Pernah Bosan Mengendarai Mobil Ini

Jumat, 28 Agustus 2015 | 11:51 WIB
KompasOtomotif Aksi Nissan GT-R R35 di Sirkuit Silverstone, Northampton, Inggris

Northampton, KompasOtomotif - Tidak ada perubahan yang terjadi pada Nissan GT-R R35 yang dikemudikan awak redaksi di Sirkuit Silverstone akhir pekan lalu. Sama seperti yang pernah dikemudikan saat menghadiri Nismo Festival akhir 2014 atau saat pertama diluncurkan pada 2012. Di antara sekian banyak mobil yang pernah dicoba, mobil sport yang satu ini memang memiliki daya tarik lebih. Selalu ada cerita menarik setiap kali KompasOtomotif mencobanya di sirkuit.

Selain sirkuit ada 2 perbedaan yang menantang saat hendak menaklukan lintasan yang dibuat non-permanen khusus media test drive di Silverstone yang berjarak sekitar 2 km. Pertama adalah posisi setir yang berada di kiri dan juga trek yang licin karena gerimis saat melakukan tes. Jelas ini merupakan tantangan baru. 

Begitu meninggalkan area parkiran menuju pit, instruktur langsung memberikan informasi kondisi trek yang licin. Namun bukan berarti tes kali ini jadi sedikit kurang menantang. "Berikan performa terbaikmu, jangan terlalu terpengaruh dengan lintasan yang sedikit basah, saya akan memandu," ucap instruktur sebelum masuk lintasan.

KompasOtomotif Nissan GT-R R35 memberikn kenikmatan berkendara yang berbeda
Tanpa berpikir panjang, pedal gas langsung ditekan agar mobil langsung berakselerasi. Seketika pula mobil menjadi liar karena muntahan tenaga 545 tk langsung terasa. Ban sempat kehilangan daya cengkram dan sedikit "menari". Kendati kontrol stabilitas sudah dinonaktifkan namun sebenarnya masih aktif sekitar 30 persen. Jadi gejala negatif tersebut masih bisa diantisipasi.

2 ban

Bahkan saat melibas salah satu tikungan, karena mengemudi dengan setir di sisi kiri dan belum terbiasa, ban menginjak apex lintasan di sebelah kanan. Karena pengetahuan trek agak minim, ternyata di bagian luar apex ada benjolan cukup tinggi. Alhasil bagian kanan mobil sempat mengangkat dengan kondisi ban depan belakang kanan terangkat. Saat itu kecepatan sekitar 80 kpj. Praktis hanya 2 ban yang menapak di aspal.

Kontrol stabilitas kembali beraksi dengan menurunkan kecepatan akibat sensor pada ban sebelah kanan tidak mendapat traksi. Kesigapan peranti keselamatan aktif tersebut berhasil mengembalikan mobil dalam kondisi normal dan masih tetap di jalur aman.

DI beberapa tikungan gejala susah menikung (understeer) sempat terjadi, dan menurut instruktur hal tersebut dikarenakan kecepatan terlalu tinggi saat manuver. Benar saja ketika sedikit dikurangi lajunya mobil langsung mengikuti arahan putaran setir.

KompasOtomotif Aksi Nissan GT-R R35 di Sirkuit Silverstone, Northampton, Inggris
230 kpj


Masuk lap kedua, awak redaksi sudah mulai mengenal karakter tiap tikungan. Ada satu area yang jadi incaran yaitu trek lurus yang memungkinkan untuk kembali membuktikan keandalan mesin milik Godzila. Ancang-ancang tikungan dilakukan dengan baik sehingga saat lintasan lurus tenaga bisa dieksplorasi dengan maksimal. Benar saja, begitu pedal gas dibejek, akselerasi spontan mampu mengantarkan R35 ke ujung tikungan dalam sekejap dengan 230 kpj. 

Tak hanya daya yang besar, sistem pengurang laju juga sangat piawai menurunkan kecepatan. Dibantu dengan peranti distribusi kekuatan daya cengkram atau yang dikenal dengan EBD, laju bisa berkurang cukup cepat dan menjaga kondisi mobil tetap lurus tanpa ada efek body roll meski lintasan dalam kondisi sedikit licin.

Kesimpulan

Sebagai mobil sport, R35 memberikan sebuah formula yang pas dengan memadukan unsur kecepatan, stabilitas dan juga kenikmatan berkendara. Teknologi yang dipakai juga sangat mendukung, terutama launch control yang sangat presisi hingga mampu memberikan traksi baik saat memulai sprint. Kontrol stabilitas yang pintar berperan penting menganulir efek negatif pengendaraan.

Penulis :
Editor : Aris F Harvenda