Peugeot Hati-hati Tambah Stok Unit di Indonesia

Senin, 13 Juli 2015 | 07:54 WIB
Febri Ardani 5008, MPV kompak pertama Peugeot dipamerkan di IIMS 2013.

Jakarta, KompasOtomotif – Adaptasi karena nilai tukar rupiah yang melemah bukan hanya meliputi kenaikan harga jual model tapi juga sirkulasi stok unit Astra International – Peugeot (Peugeot Indonesia). Situasi semakin menantang sebab biasanya butuh waktu sekitar enam bulan pesanan unit sampai di Tanah Air setelah pemesanan.

Di Jakarta, Jumat (10/7/2015), Constantinus Herlijoso, CEO Peugeot Indonesia, mengungkap pada dua pekan lalu beberapa unit impor telah masuk. Aktivitas itu jadi bagian menatap semester dua 2015. Meski tidak diurai jumlah dan model apa saja, ia mengatakan pada dasarnya semua model Peugeot masih dijual di Indonesia.

Proses selama enam bulan mulai dari pemesanan, produksi, distribusi hingga ketibaan, membuat Peugeot Indonesia harus memikirkan strategi pilihan model yang pas agar tetap kompetitif. Namun kini kendalanya tidak berhenti sampai di situ, kondisi nilai tukar rupiah yang belum stabil bisa tiba-tiba menggangu skema awal.

Constantinus menjelaskan, biasanya harga unit pesanan ditentukan setelah diproduksi, lalu tagihan keluar kemudian dibayar menggunakan nilai tukar saat itu. Bila rupiah tiba-tiba melemah setelah tagihan keluar maka tentu berpengaruh ke prediksi biaya awal.

“Kita impor kan jalan terus, kita gak bisa milih ini lagi murah lalu diimpor karena lead time enam bulan sampai barang datang,” kata Constantinus. Kini pembayaran dilakukan pada saat place order, tambahnya, meski mahal setidaknya lebih aman sebab nilai tukar rupiah tak bisa diprediksi.

Performa wholesales Peugeot Indonesia tidak sehat sejak 2014, potensinya menurun hingga 200 unit dibanding total 2013 yang mencapai 270 unit. Selama lima bulan 2015 baru 23 unit yang tersebar ke diler-diler resmi. Saat ini dikatakan unit produksi 2014 dan 2013 masih tersedia, bahkan unit produksi 2012 masih tersisa beberapa.

Penulis : Febri Ardani Saragih
Editor : Azwar Ferdian