Kompetisi Memanas, Picu Perang Diskon

Jumat, 24 Oktober 2014 | 15:03 WIB
Zulkifli BJ 10 tahun Daihatsu Xenia

Jakarta, KompasOtomotif - Semakin memuncaknya rivalitas antara Honda dengan Toyota dalam memperebutkan pangsa pasar low MPV, justru memicu para agen tunggal pemegang merek (ATPM) untuk perang diskon.

Saat ini, diskon Avanza sudah mencapai 10 persen dari harga aslinya, berkisar 1.250-1.330 dollar AS (Rp 15,06 juta - Rp 16,02 juta), naik sekitar 50 persen dari komposisi potongan harga tahun lalu. Selain itu upaya mendorong harga ke level terendah juga dilakukan Xenia, yang penjualannya anjlok sampai sepertiga tahun ini.

"Tahun lalu diskonnya tidak sebesar ini, tetapi logikanya jika ada kompetisi kita harus mengambil langkah," jelas salah satu orang dari dealer Toyota di Jakarta, dilansir Reuters (23/10/2014).

Salah seorang senior eksekutif Daihatsu di Osaka, Jepang mengatakan, "Tidak ada orang yang mau beli Xenia." Mobil termurah yang dipasarkan Daihatsu di Indonesia sekarang ini dibanderol sekitar 6.500 dollar AS (Ayla). "Jika Suzuki mulai menjual mobil seperti Alto di Indonesia, kami akan mati," tambah eksekutif tadi.

Suzuki menjual Alto hatchback di India, salah satu pasar utama mereka, sebagai model termurah dengan banderol 4.500 dollar AS ( Rp 54,23 juta).

Model baru
Koji Endo, analis dari Advanced Research Japan, menganggap Toyota dan Daihatsu perlu memperkenalkan sepasang model baru yang lebih murah dari rival Honda dan rival lain jika mau mempertahankan pangsa pasar.

"Saya pikir sangat sulit bagi Toyota-Daihatsu mempertahankan pangsa pasar 50 persen. Mungkin, 50 persen akan turun ke 45 persen atau 40 persen dalam lima tahun mendatang, " prediksi Endo. Saat ini, Indonesia berkontribusi 17 persen terhadap total penjualan global Daihatsu, periode Januari-Maret 2014.

Honda tidak merespons untuk memberikan komentar lebih lanjut, meskipun Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran PT Honda Prospect Motors, pernah menjelaskan, popularitas Mobilio itu ada pada desain eksterior, rasio tenaga dan konsumsi bahan bakar, interior lapang, dan kelengkapan keselamatan.

"Mobilio didesain khusus untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen di Indonesia," jelas Jonfis. Ia juga menambahkan, perusahaan akan menggenjot jumlah dealer hingga 50 persen menjadi 150 lokasi dalam dua tahun mendatang.

Produksi
Persaingan pasar di Indonesia semakin intensif juga karena dipicu pabrikan otomotif menambah kapasitas produksi. Mitsubishi Motors misalnya, bulan lalu mengatakan siap membangun pabrik baru senilai 600 juta dollar juga untuk memproduksi MPV.

Asosiasi Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo) memprediksi penjualan mobil tahun ini akan naik rata-rata 10 persen per tahun, dalam lima periode ke depan mulai 2015. Lonjakkan pasar salah satu dipicu oleh kehadiran model LCGC. Sepanjang Januari-September 2014, total penjualan mobil naik 2,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Baca juga :
- Rivalitas Honda dan Toyota Memuncak
- Honda Mobilio Terlihat "Mahal"

Penulis : Agung Kurniawan
Editor : Aris F. Harvenda