Severity: Notice
Message: Trying to get property of non-object
Filename: controllers/Kaleidoskop.php
Line Number: 164
Backtrace:
File: /www/public_html/3lipsus/application/modules/kaleidoskop/controllers/Kaleidoskop.php
Line: 164
Function: _error_handler
File: /www/public_html/3lipsus/index.php
Line: 345
Function: require_once
Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: controllers/Kaleidoskop.php
Line Number: 164
Backtrace:
File: /www/public_html/3lipsus/application/modules/kaleidoskop/controllers/Kaleidoskop.php
Line: 164
Function: _error_handler
File: /www/public_html/3lipsus/index.php
Line: 345
Function: require_once
Severity: Warning
Message: simplexml_load_file(http://xml.kompas.in/XML/2023/06/09/terpopuler_1_0.xml): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found
Filename: controllers/Kaleidoskop.php
Line Number: 263
Backtrace:
File: /www/public_html/3lipsus/application/modules/kaleidoskop/controllers/Kaleidoskop.php
Line: 263
Function: simplexml_load_file
File: /www/public_html/3lipsus/index.php
Line: 345
Function: require_once
Severity: Warning
Message: simplexml_load_file(): I/O warning : failed to load external entity "http://xml.kompas.in/XML/2023/06/09/terpopuler_1_0.xml"
Filename: controllers/Kaleidoskop.php
Line Number: 263
Backtrace:
File: /www/public_html/3lipsus/application/modules/kaleidoskop/controllers/Kaleidoskop.php
Line: 263
Function: simplexml_load_file
File: /www/public_html/3lipsus/index.php
Line: 345
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Trying to get property of non-object
Filename: controllers/Kaleidoskop.php
Line Number: 281
Backtrace:
File: /www/public_html/3lipsus/application/modules/kaleidoskop/controllers/Kaleidoskop.php
Line: 281
Function: _error_handler
File: /www/public_html/3lipsus/index.php
Line: 345
Function: require_once
Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
PALMERAH, KOMPAS.com — Sepanjang tahun 2016, berbagai peristiwa besar terkait politik, ekonomi, dan sosial budaya telah terjadi di Indonesia maupun mancanegara. Di benak para pembaca, pasti akan menemukan peristiwa besar yang berbeda-beda untuk diingat pada tahun 2016.
Kompas.com telah mengumpulkan 10 berita terpopuler sepanjang 2016, yang didasarkan pada statistik kunjungan halaman atau didasarkan pada pageviews di Kompas.com.
Dari berita-berita populer versi pembaca ini, tampak jelas bahwa berbagai kegaduhan politik di Tanah Air tak menggoyahkan pembaca untuk mencari dan menekuni hal-hal yang menurut mereka bermanfaat dan relevan dengan dunia pembaca sehari-hari.
Anda layak untuk menyimak berita-berita terpopuler di Kompas.com sepanjang tahun 2016 ini. Tak hanya layak untuk dibaca, berita-berita di bawah ini juga mengirimkan "sinyal" apa yang sebenarnya sedang dicari dan sedang disukai oleh para pembaca.
Berita terpopuler ini disusun mulai dari urutan ke-10, menuju urutan ke-1.
10. Ketika Liliyana Marah kepada Tontowi
Oleh: Tjahjo Sasongko, 18 Agustus 2016 | 00:57 WIB
Ketika sampai kedudukan match point 20-12 pada gim kedua, Tontowi Ahmad berjingkrak-jingkrak, sesuatu yang membuat pasangannya, Liliyana Natsir, marah.
Dalam siaran langsung SCTV, terlihat Liliyana menggerutu dan meminta Tontowi untuk berkonsentrasi pada permainannya. Untungnya, akhirnya pasangan Indonesia ini merebut gim kedua ini 21-12, melengkapi gim pertama 21-14.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses mencatatkan sejarah baru bulu tangkis Indonesia. Keduanya merebut medali emas pada Olimpiade Rio 2016 seusai mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, Malaysia, 21-14, 21-12. Hasil ini sekaligus menjadi kado spesial pada Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia.
"Saya dan Owi seperti belum percaya bisa juara. Namun, kami sangat bersyukur. Kami berterima kasih buat keluarga, pelatih, dan seluruh masyarakat Indonesia yang mendoakan. Akhirnya, kami bisa mempersembahkan emas untuk Indonesia," kata Liliyana seperti dikutip situs web badmintonindonesia.
"Ini kado terindah dari Tuhan. Kado ini saya persembahkan untuk Indonesia bertepatan dengan Hari Kemerdekaan. Kami bersyukur kepada Tuhan. Terima kasih untuk istri, anak, keluarga, pelatih, dan semuanya yang mendukung selama ini," kata Tontowi menimpali.
Tontowi/Liliyana tampil luar biasa pada partai puncak Olimpiade Rio 2016 ini. Keduanya terus menyerang sejak awal pertandingan dimulai. Tontowi/Liliyana tak memberikan kesempatan kepada Chan/Goh untuk mengembangkan permainan.
"Kami sudah lega banget mendapat hasil ini. Setelah ini mau istriahat dulu, refreshing karena selama ini bebannya cukup berat menuju Olimpiade," ujar Liliyana.
Tontowi/Liliyana dan Chan/Goh sebelumnya sudah sembilan kali berhadapan. Skor pertemuan mereka 8-1 untuk pasangan Indonesia. Pertemuan terakhir mereka terjadi pada babak penyisihan Grup C Olimpiade Rio 2016. Tontowi/Liliyana menang dua gim langsung dengan 21-15 dan 21-11.
Ini merupakan emas pertama untuk sektor ganda campuran. Terakhir, pada Olimpiade Beijing 2008, Nova Widianto/Liliyana Natsir meraih medali perak.
Baca artikel aslinya dengan mengklik tautan ini.
Editor | : Amir Sodikin |