5 Momen “Fashion” Paling Besar di 2016 - Kompas.com
Kamis, 18 April 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

5 Momen “Fashion” Paling Besar di 2016

Jumat, 9 Desember 2016 | 20:35 WIB
Melania Trump di debat kedua calon presiden AS.

KOMPAS.com -- Menjelang akhir tahun, sudah saatnya kita melihat kembali ke momen-momen paling penting di dunia mode selama 2016.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, mode di tahun ini berani bicara tentang politik, memasuki area baru yang tak pernah tersentuh sebelumnya, dan kehilangan salah satu sosok yang sulit atau bahkan tidak akan pernah digantikan.

1. Konsep “Fast Fashion”

Hal ini memang sudah tak bisa diundur-undur lagi. Kemajuan teknologi dan internet telah mendemokrasikan industri mode. Kini, siapapun yang memiliki uang bisa membeli pakaian walaupun dari ujung dunia sekalipun dan mereka menginginkannya sekarang.

Alhasil, perancang-perancang busana ternama seperti Ralph Lauren, Tom Ford, Rebecca Minkoff, Tommy Hilfiger mengubah strategi bisnis dan segera menjual rancangan mereka setelah ditampilkan di peragaan busana.

Sebelumnya, peragaan busana menampilkan pakaian yang akan dijual di musim berikutnya atau enam bulan kemudian.

2. Bangkitnya mode di Kuba

Dengan menghangatnya hubungan Kuba dengan negara-negara luar seperti Amerika Serikat, Chanel menggelar peragaan busana perdana di negara komunis tersebut.

Untuk melaksanakan misi yang sebelumnya dikira tak mungkin ini, perancang busana Chanel, Karl Lagerfeld, menerbangkan 700 orang ke Kuba.

Selain peragaan busana tersebut, Kuba juga meminta perancang aksesori Christian Loboutin untuk menciptakan seragam tim nasional olimpiadenya.

3. Kepergian Bill Cunningham

Mungkin tidak banyak orang Indonesia yang mengenal nama Bill Cunningham. Namun, sosok ini adalah legenda di dunia mode.

Di usianya yang ke-87, fotografer mode jalanan handal ini meninggal dunia pada tanggal 25 Juni 2016 dan meninggalkan bekas besar di dunia mode.

Untuk memberikan penghargaan atas karyanya, para fotografer yang meliput New York Fashion Week tahun ini mengenakan jaket biru yang merupakan ciri khas Cunningham.

4. Blus merah muda Melania Trump

Lebih vokal dari sebelumnya, kini busana telah digunakan sebagai suara wanita untuk beropini di dunia politik. Namun, sepertinya Melania tidak mendapat memo yang sama.

Tampil di debat kedua calon presiden AS, Melania terlihat mengenakan blus berwarna merah muda dengan pita model pussy bow.

Di hari lain, mungkin tidak akan ada yang peduli dengan pilihan mode Melania. Namun, penampilan tersebut berjarak kurang dari 48 jam sejak dipublikasikannya rekaman Donald Trump yang berkata bahwa dia merogoh wanita di kemaluan, “grab them by the pussy”.

5. Setelan busana Hillary Clinton

Bila sebelumnya adalah contoh buruk berbusana di dunia politik, kini Clinton memberikan contoh baiknya. Walaupun sekilas terlihat biasa saja, setelan busana Clinton menjadi ciri khasnya selama pemilihan presiden AS 2016.

Bahkan, setelan busana menjadi tagar yang tren di Twitter untuk memberikan dukungan terhadap Clinton, #PantsuitNation dan #WearWhiteToVote, di samping tagar #ImWithHer.

Berkat Clinton, penjualan setelan putih di Amerika Serikat meroket drastis menjelang pilpres AS 2016 tersebut.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Shierine Wangsa Wibawa
Editor : Shierine Wangsa Wibawa
Sumber: Harpers Bazaar