Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
NEW YORK, KOMPAS.com - Agensi Energi Internasional (IEA) memangkas proyeksi permintaan minyak global. IEA memandang dunia akan mengonsumsi lebih sedikit minyak tahun depan sejalan dengan iklim ketidakpastian ekonomi global masih terua berlanjut.
Menurut proyeksi IEA, permintaan minyak global akan melambat dari 1,4 juta barrel per hari pada tahun 2016 menjadi 1,2 juta barrel per hari pada tahun 2017.
Estimasi ini turun 0,1 juta barrel per hari dibandingkan prediksi sebelumnya. Pada Rabu (10/8/2016) lalu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk tidak mengubah outlook permintaan minyak global untuk tahun 2017, yakni 1,15 juta barrel per hari.
Namun, OPEC merevisi ke atas permintaan global untuk tahun 2016. Mengutip CNBC, Jumat (12/8/2016), keputusan OPEC untuk merevisi ke atas permintaan minyak global untuk tahun 2016 tersebut membuat harapan persetujuan penahanan produksi minyak menjadi surut.
OPEC dijadwalkan melakukan pertemuan pada September 2016 mendatang. Harga minyak dunia yang secara rata-rata bulan Agustus 2016 berada di kisaran 45 dollar AS per barrel cenderung turun sejak Juli 2014 lalu meski sudah beberapa kali mengalami penguatan.
Tahun 2014, harga minyak dunia masih mencapai 100 dollar AS per barrel. Awalnya, penurunan harga minyak dunia secara drastis tersebut dinilai disebabkan banjirnya pasokan. Akan tetapi, ketika pertumbuhan ekonomi global semakin tergelincir, harga minyak pun ikut tergelincir.
"Dalam hal penurunan harga beberapa waktu terakhir, dinamika pasar minyak mentah memegang kunci. Minyak mentah, yang masih menjadi bagian terbesar pasar minyak global, memiliki fundamentalnya sendiri yang tidak sinkron dengan pasar secara keseluruhan," tulis analis IEA dalam laporannya.
Penulis | : Sakina Rakhma Diah Setiawan |
Editor | : Aprillia Ika |
Sumber | : CNBC |