JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menempati peringkat keempat dalam jajaran negara dengan pertumbuhan internet global paling tinggi. Posisi pertama diduduki India, lalu Tiongkok, dan Myanmar.
Adapun
Jepang, Nigeria, dan
Amerika Serikat merupakan tiga negara yang pertumbuhan internetnya di bawah Indonesia.
Laporan
Ericsson Mobility yang dilansir hari ini, Selasa (16/6/2015) menunjukkan, Indonesia memiliki lebih dari empat juta pelanggan internet mobile baru pada kuartal pertama tahun ini.
Menurut VP Marketing Communication Ericsson Indonesia Hardyana Syntawati, pertumbuhan tersebut tak lepas dari peningkatan penetrasi ponsel cerdas dan arus data.
"Semakin lama anak kecil semakin cepat butuh ponsel cerdas. Kira-kira SD (sekolah dasar), anak-anak sudah minta. Bahkan 2020 nanti diprediksikan 90 persen anak-anak di atas enam tahun sudah punya smartphone," kata Hardyana kepada
KompasTekno pada acara perilisan Ericsson Mobility Report di Marche Restaurant, Plaza Senayan, Jakarta.
Pertumbuhan yang signifikan diharapkan juga dapat memacu para penyedia layanan operator untuk meningkatkan kualitas jaringannya. Sejauh ini, jaringan internet 3G masih mendominasi penggunaan internet.
Ke depan, tren ekspansi ke jaringan generasi keempat (4G) diprediksi kian masif. Tahun 2020, sebanyak 25 persen atau satu dari empat pengguna mobile di dunia akan memanfaatkan teknologi LTE. Di Asia Pasifik, penggunaan internet pada tahun itu juga diperkirakan meningkat sembilan kali lipat mencapai tiga exabyte per bulan.
Ericsson Mobility Report Penggunaan internet global pada tahun 2020 diperkirakan meningkat sembilan kali lipat mencapai 30 exabyte per bulan.
Indonesia tengah bersiap-siap masuk ke dalam skema itu. Saat ini penataan 4G tahap dua di frekuensi 1.800 MHz telah rampung di beberapa wilayah. Empat operator yang terlibat adalah
Telkomsel, Indosat, XL, dan Hutchison 3.
Direncanakan, November mendatang LTE komersil sudah bisa dinikmati secara merata di seluruh tanah air.