KOMPAS.com -
Facebook telah mengekspansi layanan jejaring sosial menjadi agregator/pengepul berita. Beberapa media terkemuka, seperti
The New York Times dan
National Geographic digandeng untuk menggodok program yang dinamai Instant Article tersebut.
Pengguna dapat mengakses konten berita langsung dari
Facebook tanpa harus membuka tautan ke portal media tertentu.
CEO
Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, ide utama fitur Instant Articles adalah membuat pengguna bisa mengakses konten berita yang diinginkan tanpa harus menunggu terlalu lama. Terutama saat mereka mengakses tautan konten berita itu dari dalam aplikasi
Facebook mobile.
Facebook Instant Articles dikatakan masih berupa eksperimen saja. Namun fitur tersebut ternyata memicu kekhawatiran pada sisi media sebagai pemilik konten berita.
Jika format Instant Articles sudah terbukti ampuh, maka jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg ini berpotensi mendominasi distribusi berita online. Pengguna yang membaca berita langsung melalui fitur itu akan lebih lama menghabiskan waktu di dalam
Facebook ketimbang situs pembuat berita orisinilnya.
Walaupun ada kekhawatiran seperti itu, hingga saat ini Zuck berhasil merayu 9 penerbit besar untuk mengisi Instant Articles. Penerbit yang dimaksud adalah
Times, BuzzFeed, The Atlantic, National Geographic, NBC News, The Guardian, BBC News, dan
Germany’s Bild and Der Spiegel.Sebagai ganti untuk konten yang ditampilkan dalam Instant Articles,
Facebook saat ini menawarkan dua pilihan pembagian keuntungan. Pertama,
Facebook diperbolehkan menjual iklan untuk konten penerbit tertentu yang ada dalam Instant Article, lalu keuntungannya dibagi dua.
Kedua, penerbit sendiri yang berusaha menjual konten dalam Instant Article tersebut dan keuntungan itu sepenuhnya jadi milik penerbit.
Ketika ditanyakan perihal berapa lama model berbagi untung itu akan dipertahankan, seperti dikutip
KompasTekno dari
The Verge, Jumat (15/5/2015), Vice President of Media Partnership
Facebook Justin Osofsky hanya menekankan bahwa perusahaan berniat untuk bekerja sama dengan para penerbit.
"Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan para penerbit dengan cara memberikan mereka alat-alat untuk membangun bisnis," ujar Osofsky.