Survei LSI: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi Naik Turun di Kalangan NU dan PA 212

By Fitria Chusna Farisa - Kamis, 27 September 2018 | 15:11 WIB
Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dan Joko Widodo - Maruf Amin saat acara pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilhan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2019). Pasangan Joko Widodo - Maruf Amin mendapat nomor urut satu dan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendapat nomor urut dua.
Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dan Joko Widodo - Maruf Amin saat acara pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilhan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2019). Pasangan Joko Widodo - Maruf Amin mendapat nomor urut satu dan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendapat nomor urut dua. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei "Setelah Ijtima.Ulama 2: Pergeseran Dukungan Capres-Cawapres."

Berdasar hasil survei, dukungan untuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di kalangan Persatuan Alumni 212 dan Nahdlatul Ulama (NU) mengalami naik dan turun.

"Dukungan untuk Prabowo-Sandi naik turun. Naik di segmen PA 212, turun di segmen Nahdlatul Ulama (NU). Turun dari segmen yang ingin Indonesia khas Pancasila," kata Peneliti LSI Ardian Sopa di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (27/9/2018).

Baca juga: Survei Indikator: Jokowi-Maruf 57,7 Persen, Prabowo-Sandiaga 32,3 Persen

Di kalangan PA 212, pada Agustus 2018, Prabowo-Sandiaga mendapat dukungan sebesar 61,1 persen.

Setelah Ijtima Ulama II, atau September 2018, dukungan tersebut naik menjadi 75 persen.

Sementara untuk Joko Widodo-Ma'ruf Amin, masih di kalangan PA 212, dukungan menurun dari angka 27,8 persen pada Agustus 2018, menjadi 16,7 persen pada September 2018.

Baca juga: Survei Indikator: 72 Persen Responden Puas Kinerja Jokowi

Dukungan untuk Prabowo-Sandiaga juga mengalami kenaikan di kelompok masyarakat yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Islam.

Di kalangan tersebut, sebanyak 38,8 persen mendukung Prabowo-Sandi pada Agustus 2018, lalu naik menjadi 50 persen pada September 2018.

Sementara dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan. Di kalangan tersebut, sebanyak 43,5 persen mendukung Jokowi pada Agustus 2018, lalu turun menjadi 35,7 persen pada September 2018.

Sebaliknya, di segmen masyarakat yang ingin Indonesia menjadi negara Pancasilais, dukungan untuk Prabowo-Sandiaga mengalami penurunan.

Baca juga: Survei Indikator: 36 Persen Pendukung Golkar Pilih Prabowo, Massa PPP Tak Solid ke Jokowi

Di kelompok tersebut, Prabowo-Sandiaga didukung 30,4 persen pada Agustus 2018, lalu turun menjadi 29,8 persen setelah Ijtima Ulama II.

Adapun dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf meningkat. Di kalangan tersebut, Jokowi-Ma'ruf didukung 54,2 persen pada Agustus 2018, lalu naik menjadi 54,8 persen pada September 2018.

Nahdlatul Ulama

LSI juga melihat peta dukungan kedua pasangan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Di kelompok Nahdliyin, pasangan Prabowo-Sandiaga didukung 26,1 persen pada September 2018. Angka itu sedikit turun dibanding Agustus 2018, yakni 27 persen.

Sebaliknya, dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf di kalangan NU naik, dari 54,7 persen pada Agustus 2018, menjadi 55,5 persen usai Ijtima Ulama II.

Ijtima Ulama II digelar 16 September 2018. Dari situ, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) menyatakan mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Survei tersebut dilakukan pada 14-22 September 2017, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.

Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar 2,9 persen.

Editor : Sandro Gatra
Artikel Terkait


Close Ads X