Keluarga Gus Dur Dukung Jokowi-Ma'ruf, Prabowo-Sandi Akan Datangi Basis NU

By Reza Jurnaliston - Kamis, 27 September 2018 | 08:11 WIB
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno saat acara pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilhan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2019). Pasangan Joko Widodo - Maruf Amin mendapat nomor urut satu dan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendapat nomor urut dua.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno saat acara pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilhan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2019). Pasangan Joko Widodo - Maruf Amin mendapat nomor urut satu dan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendapat nomor urut dua. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, menghormati keputusan keluarga Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Andre menyatakan tetap optimistis pasangan Prabowo-Sandiaga menang dalam Pilpres 2019.

“Kami tetap masih optimis bahwa kita bisa menang, Prabowo-Sandiaga akan mendatangi seluruh pelosok Indonesia termasuk di basis-basis NU,” kata Andre saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/9/2018).

Andre berharap, meski berbeda pilihan politik, hubungan antara Prabowo-Sandiaga Uno dengan keluarga besar Gus Dur tetap terjaga dan terjalin dengan baik.

Baca juga: BERITA POPULER: Pendaftaran CPNS Dimulai hingga Sikap Politik Keluarga Gus Dur

“Kita tahu Almarhum Gus Dur dari dulu juga dekat dengan Pak Prabowo. Semua Gusdurian tahu bahwa Gus Dur mengatakan Prabowo adalah pemimpin yang paling ikhlas di Republik ini,” kata Andre.

“Kami meyakini bahwa Gusdurian memilih pak Prabowo, yang penting kita kerja keras. Kita akan terus datangi NU, Pak Prabowo dan Bang Sandi akan terus bersilahturahim,” lanjut dia.

Andre mengatakan, pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga akan bekerja keras meyakinkan masyarakat dengan program-program yang strategis dan prioritas.

“Kami akan turun ke lapangan. Pak Prabowo dan Bang Sandi akan keliling ke pelosok Indonesia menawarkan program-program unggulan seperti pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, termasuk memastikan harga-harga kebutuhan pokok terjangkau termasuk ke basis-basis NU,” ujar Andre.

Baca juga: Keluarga Gus Dur Dukung Jokowi-Maruf, Ini Komentar Fadli Zon

Dukung Jokowi-Ma'ruf

Sebelumnya, keluarga Gus Dur menyatakan dukungan politiknya kepada pasangan nomor urut 01 Jokowi Widodo-Ma'ruf Amin,

Deklarasi dukungan dibacakan putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid, di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Jalan Kalibata Timur I No 12, Kalibata, Jakarta Selatan.

"Dengan mengucap bismillahirahmanirohim, dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor 01. Bismilah Presiden Jokowi akan kembali memimpin Indonesia," ujar Yenny, Rabu (26/9/2018) sore.

Yenny memastikan bahwa dukungan tersebut merupakan sikap politik dari keluarga Gus Dur.

Baca juga: Didukung Keluarga Gus Dur, Maruf Amin Ucapkan Terima Kasih

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa ibunya, Sinta Nuriyah Wahid, akan bersikap netral pada Pilpres 2019.

Menurut Yenny, saat ini Indonesia membutuhkan sosok pemimpin seperti Gus Dur. Pemimpin yang dapat memahami bahwa seluruh warga negara harus dipenuhi hak dasar dan kebutuhannya tanpa membeda-bedakan.

"Pemimpin yang sederhana cara berpikirnya, bahwa bangsa ini harus dipenuhi hak dan kebutuhan dasarnya untuk hidup sejahtera," ujar Yenny.

"Sosok seperti Gus Dur dan Gandhi adalah sosok pemimpin yang kita butuhkan," ucapnya. Yenny menilai, pemimpin yang dipilih dapat menghadirkan keadilan sosial bagi kelompok masyarakat yang selama ini tidak diperhatikan.

Baca juga: Bamsoet: Dukungan Keluarga Gus Dur Tambah Suara Nahdliyin untuk Jokowi-Maruf

Selain itu, Jokowi dinilai dapat menghadirkan layanan pendidikan, kesehatan maupun akses konektivitas bagi mereka yang dulunya tak terjamah.

Yenny mengatakan, kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang susah, karena itu pemimpin yang dibutuhkan adalah orang yang mau ikut gerak, tidak berjarak dan tidak canggung dengan masyarakat.

"Dua-duanya berpikir dan bertindak sederhana, namun kaya dalam karya," kata Yenny.

.

.

.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Visi dan Misi

Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Artikel Terkait


Close Ads X