Keluarga Gus Dur Dukung Jokowi-Ma'ruf, PKB Harap Tidak Ada Luka Lama

By Devina Halim - Rabu, 26 September 2018 | 18:54 WIB
Keluarga Presiden Keempat RI almarhum Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur menyatakan dukungan politiknya pada pasangan nomor urut 01 Jokowi Widodo-Maruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.  Deklarasi dukungan dibacakan oleh Putri kedua Gus Dur Yenny Wahid di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Jalan Kalibata Timur I no. 12, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).
Keluarga Presiden Keempat RI almarhum Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur menyatakan dukungan politiknya pada pasangan nomor urut 01 Jokowi Widodo-Maruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Deklarasi dukungan dibacakan oleh Putri kedua Gus Dur Yenny Wahid di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Jalan Kalibata Timur I no. 12, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan keluarga Presiden keempat RI almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terhadap pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin diharapkan menjadi tanda hilangnya luka lama keluarga Gus Dur terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Alhamdullilah kalau itu yang dipersepsi," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2018).

Dengan begitu, ia pun berharap rasa sakit hati yang pernah terjadi di masa lalu dapat terobati.

"Kita semuanya ingin tidak ada luka, tidak ada apa, karena semuanya sedang berjalan, semuanya sudah ada penataan," ujarnya.

Baca juga: Gerindra: Gus Dur Pernah Bilang, Prabowo Orang Paling Ikhlas di Republik Ini

PKB yang berbasis organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU), merupakan salah satu partai pengusung pasangan tersebut. Gus Dur merupakan pemimpin NU dan salah satu pendiri PKB.

Oleh sebab itu, keluarga Gus Dur memiliki sejarah panjang dengan PKB. Yenny pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKB periode 2005-2010. Namun, ia dipecat oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada tahun 2008.

Sementara Gus Dur sendiri juga pernah dipecat saat menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB. Ia juga dipecat oleh Cak Imin.

Ke depannya, Jazilul belum mau berkomentar soal kembalinya Yenny ke dalam PKB. Ia hanya mengatakan bahwa partainya terbuka bagi siapapun yang ingin masuk.

Baca juga: Keluarga Gus Dur Dukung Jokowi-Maruf Amin

"Nanti kita akan bahas lebih lanjutlah. Yang jelas bahwa PKB sebagai partai yang dilahirkan NU terbuka untuk siapapun," ujarnya.

Sebelumnya, Yenny telah membacakan deklarasi dukungan keluarga Gus Dur untuk mendukung pasangan nomor urut 01 Jokowi Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Deklarasi dukungan dibacakan oleh Yenny di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Jalan Kalibata Timur I no. 12, Kalibata, Jakarta Selatan.

"Dengan mengucap bismillahirahmanirohim, dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor 01. Bismilah Presiden Jokowi akan kembali memimpin Indonesia," ujar Yenny, Rabu (26/9/2018) sore.

Yenny memastikan bahwa dukungan tersebut merupakan sikap politik dari keluarga Gus Dur.

"Keluarga Gus Dur saya wakili sikap politiknya. Sikap politik sudah diamanatkam kepada saya," tuturnya.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa ibunya, Sinta Nuriyah Wahid akan bersikap netral pada Pilpres 2019.

Kompas TV Menurut Sandi putri presiden ke-4 Republik Indonesia ini menyambut positif tawarannya.



Editor : Sabrina Asril

Close Ads X