Ada Kader yang "Menyeberang", Golkar Yakin Tetap Solid Dukung Jokowi-Ma'ruf

By Rakhmat Nur Hakim - Selasa, 25 September 2018 | 17:08 WIB
Dua pasangan capres-cawapres, Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menghadiri deklarasi kampanye damai di Lapangan Silang Monas,
Dua pasangan capres-cawapres, Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menghadiri deklarasi kampanye damai di Lapangan Silang Monas, (KOMPAS.com/ABBA GABRILIN)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily membantah partainya tak solid mendukng pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Ace menanggapi dukungan dua calon anggota legislatif (caleg) Golkar terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Padahal, Golkar telah resmi mengusung pasangan calon Jokowi-Ma'ruf.

"Tidak. Saya kira sama sekali tidak pengaruhi soliditas partai. Partai masih solid untuk mendukung Pak Jokowi-Ma'ruf," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Baca juga: Sejumlah Politisi Golkar Galang Dukungan untuk Prabowo-Sandiaga

Ia menambahkan, Golkar memiliki kesamaan visi dan misi dengan Jokowi-Ma'ruf dalam membangun Indonesia.

Ace mengatakan, Golkar meyakini di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Indonesia akan semakin sejahtera, adil, dan makmur.

Lagi pula, lanjut Ace, Majelis Etik Partai Golkar akan memanggil dua caleg yang mendukung Prabowo-Sandiaga, yakni Cupli Risman dan Fadli.

"Majelis Etik telah mempersiapkan sistem yang membuat para caleg yang tidak mematuhi keputusan Partai Golkar," lanjut dia.

Baca juga: Majelis Etik Golkar Bakal Panggil Caleg yang Dukung Prabowo-Sandiaga

Sebelumnya, sejumlah politisi Partai Golkar menggalang dukungan untuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mereka menyebut kumpulannya dengan nama GoPrabu (Golkar Prabowo-Uno).

Salah satu koordinator GoPrabu Cupli Risman mengatakan, ia dan sejumlah politisi Golkar yang bergabung ke dalam GoPrabu menilai, elektabilitas Golkar setelah resmi mendukung Jokowi saat ini mengkhawatirkan.

Apa lagi, kata Cupli, di beberapa daerah pemilihan (dapil), sosok Jokowi tak mampu memberikan efek keterpilihan bagi para caleg

"Sampai hari ini kan sudah ditetapkan bukan dari Golkar wapresnya dan ini kalkulasi politik kita tidak menguntungkan bagi caleg-caleg yang bertarung di lapangan di dapil masing masing," ucap Cupli saat dihubungi, Senin (24/9/2018).

"Kalau di daerah tertentu kami bawa Jokowi, Golkar bisa repot. Jadi kami mengambil inisiatif juga untuk merespons grass root. Kami caleg kan supaya terpilih. Kalau kami pro Jokowi kami tak dipilih orang kan kami juga repot kan sebagai caleg," lanjut dia.

Editor : Sandro Gatra
Artikel Terkait


Close Ads X