SBY: Akan Mencederai Sumpah Etika jika Pejabat Tak Netral

By Ihsanuddin - Senin, 17 September 2018 | 23:24 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pidato politik memperingati 17 Tahun Partai Demokrat di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pidato politik memperingati 17 Tahun Partai Demokrat di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/9/2018). (Abror Rizki)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menilai pemilu serentak 2019 merupakan ujian bagi aparat keamanan. Ia mengingatkan TNI, Polri dan BIN untuk selalu bersikap netral.

"Kita akan diuji, apakah perangkat negara termasuk intelijen, kepolisian dan militer netral dan tidak berpihak. Ingat, TNI, Polri dan BIN adalah milik negara, milik rakyat Indonesia," kata SBY saat menyampaikan pidato politik memperingati 17 Tahun Partai Demokrat di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/9/2018).

Hadir dalam acara ini, seluruh anggota DPR, caleg DPR, ketua DPD, dan kepala daerah dari Partai Demokrat. SBY yang merupakan purnawirawan TNI lalu mengingatkan soal sumpah prajurit.

"Akan mencederai sumpah dan etikanya kalau aparat negara tidak netral," kata SBY.

Sebagai salah satu pelaku reformasi, SBY mengingatkan TNI, Polri dan BIN harus belajar dari sejarah.

"Bahwa karena kesalahan masa lampaunya, rakyat terpaksa memberikan koreksi," kata dia.

SBY juga turut mengingatkan bahwa Pemilu Serentak 2019 akan menjadi ujian bagi media massa.

Menurut dia, pers akan diuji apakah bisa bertindak adil dan memberikan ruang yang berimbang bagi para kandidat dan kontestan peserta pemilu.

"Media massa adalah milik rakyat, milik kita semua. Janganlah media massa tidak lagi independen dan berimbang dalam pemberitaannya lantaran tekanan pemilik modal dan pihak-pihak tertentu," kata SBY.

Editor : Dian Maharani

Close Ads X