Menanti Hitung-hitungan Perputaran Uang Asian Games 2018

By Josephus Primus - Selasa, 4 September 2018 | 15:41 WIB
Suvenir Asian Games 2018
Suvenir Asian Games 2018 (Kompas.com/Silvita Agmasari)



JAKARTA, KOMPAS.com - Pada awal Oktober nanti, baru ketahuan hitung-hitungan resmi perputaran uang selama Asian Games 2018 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pada saat itulah, sebagaimana warta laman cnbc.com, BPS mengeluarkan angka ihwal produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Adalah Kementerian Pariwisata saat sebelum perhelatan Asian Games mengeluarkan proyeksi devisa yang bisa diraup pemerintah. Angkanya menyentuh Rp 3 triliun atau setara dengan 230 juta dollar AS.

Kementerian Pariwisata mengasumsikan ada 150.000 penonton dengan rerata pengeluaran 1.200 dollar AS per orang. Dari situ muncullah angka 180 juta dollar AS.

Di situ, perhitungan sudah mencakup devisi dari tiap tim negara sebanyak 20.000. Angka itu dikali 2.500 dollar AS senilai 50 juta dollar AS.


Belanja

Pengunjung memilih pasmina yang dijual salah satu pedagang di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2013). Warga mulai berbelanja pakaian untuk Lebaran.
Pengunjung memilih pasmina yang dijual salah satu pedagang di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2013). Warga mulai berbelanja pakaian untuk Lebaran. (KOMPAS/WISNU WIDIANTORO)

Kendati demikian, secara kasat mata, banyak atlet mancanegara sudah berbelanja bahkan saat Asian Games belum dibuka resmi pada 18 Agustus 2018. Pesta olahraga terbesar di Asia ini berlangsung hingga 2 September 2018.

Kelompok usaha Agung Podomoro dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com hari ini menunjukkan bahwa jaringan mal perdagangan (TM) kelolaan grup itu sudah dikunjungi para atlet asing untuk berbelanja.

Tercatat, TM Blok B Tanah Abang, TM Thamrin City, TM Season City, TM Mangga Dua Square, dan TM Blok M Square yang menjadi bagian Agung Podomoro diklaim sudah dikunjungi atlet mancanegara.

Atlet panahan asal Bangladesh misalnya, Muhammad Jabed Alam, tampak sedang membeli beberapa cinderamata dan pakaian olahraga di Thamrin City. Selama mengikuti Asian Games 2018, ia mengaku sudah dua kali mengunjungi TM itu.

”Di Dhaka juga ada banyak mal. Tapi, di sini ada banyak pilihan cinderamata, sehingga kami sudah dua kali datang ke mal ini untuk beli oleh-oleh Asian Games,” ujar Jabed Alam.

Senada dengan Jabed Alam, rekan setimnya, Abul Kashem Mamun tampak sumringah menenteng tas berisi belanjaan berupa batik dan kaus bertuliskan "I Love Jakarta".

"It’s a nice city, I Love Jakarta,” ujar Kashem tertawa lebar.

Mengaku sudah tereliminasi di babak penyisihan, Jabed Alam dan Abul Kashem yang turun di nomor panahan beregu putra, sudah harus siap-siap balik pulang ke negaranya lebih awal.

“Kami sudah 12 hari di Jakarta, datang sejak 17 Agustus 2018 dan besok rencananya kami sudah harus pulang kembali ke Bangladesh,” ujar Abul Kashem.

Ada 18 anggota kontingen Bangladesh yang datang ke Thamrin City, Mereka didampingi pemandu kontingen Syihan Nouval.

“Ya, kami sudah dua kali ke TM Thamrin City. Pertama pekan lalu datang cuma untuk melihat-lihat sambil refreshing, sekarang datang lagi untuk belanja," kata Syihan.

Selain Bangladesh, datang berbelanja juga rombongan atlet Asian Games dari Korea, Pakistan, Taiwan, China, dan Malaysia.

Kios-kios di zona Pusat Batik Nusantara, TM Thamrin City, yang paling banyak dituju dan dikunjungi oleh para tamu Asian Games.

Selain itu juga, kios-kios di zona cinderamata, kios pakaian jadi, dan pusat busana muslim di Lantai 3. Tidak selalu berbelanja, kadang juga banyak tamu Asian Games datang hanya untuk jalan-jalan dan menikmati kuliner.

Suasana serupa juga tampak di Blok M Square, Jakarta Selatan. Puluhan orang Jepang yang ID Card Asian Games, tampak mendatangi lokasi ini. Sasaran belanja mereka juga masih di seputar zona batik, cinderamata, dan pakaian jadi.




Editor : Josephus Primus

Close Ads X