Dua Grup Neraka pada Liga Champions Musim 2018-2019

By M. Hafidz Imaduddin - Jumat, 31 Agustus 2018 | 08:00 WIB
Logo Liga Champions.
Logo Liga Champions. (desktopas.com)

MONACO, KOMPAS.com — Liga Champions musim 2018-2019 dipastikan akan menarik sejak awal karena terdapat dua grup neraka.

Undian yang digelar di Grimaldi Forum, Kamis (30/8/2018), menghasilkan Grup B dan Grup C yang dihuni banyak tim besar Eropa.

Di Grup B terdapat Barcelona, Tottenham Hotspur, PSV Eindhoven, dan Inter Milan. Ini adalah kali kedua Tottenham menghuni grup neraka.

Musim lalu, Tottenham berada satu grup dengan Real Madrid, Borussia Dortmund. Hebatnya, Spurs lolos dari grup tersebut dengan status juara grup.

Baca Juga:  Intip Tunjangan Klub Eropa di Liga Champions, 1 Kemenangan Bernilai Rp 46 Miliar

Sementara itu, undian kali ini akan mengejutkan bagi Inter Milan. Setelah absen selama enam musim, satu-satunya tim Italia yang meraih treble winner sudah harus menghadapi tim kuat sejak fase grup.

Barcelona yang sangat royal dalam belanja pemain dipastikan akan mengincar gelar Liga Champions musim ini. Pelatih Ernesto Valeverde dituntut untuk mengembalikan trofi si kuping besar itu setelah terakhir kali juara pada 2015.

Grup neraka lainnya adalah Grup C. Dalam grup ini, runner-up musim lalu, Liverpool, akan bersaing dengan Paris Saint Germain, Napoli, dan Red Star Belgrade.

Jika melihat komposisi ini, praktis persaingan dua tim yang akan lolos grup akan diperebutkan oleh Liverpool, PSG, dan Napoli.

Meskipun pasif pada bursa transfer, Napoli dan PSG menghadapi musim 2018-2019 di bawah pelatih anyar. Carlo Ancelotti bersama Napoli dan Thomas Tuchel bersama PSG.

Pengalaman Ancelotti yang pernah tiga kali juara Liga Champions akan diuji dengan skuad muda Napoli saat ini. Selain itu, Ancelotti juga akan berhadapan dengan mantan timnya, PSG.

Baca Juga: Manchester United Klub Paling Pelit bagi Jose Mourinho

Di kubu PSG, Thomas Tuchel akan mencoba membawa Neymar dkk berprestasi di Eropa. Jika gagal pada musim ini, bukan tidak mungkin masa depan Tuchel akan terancam seperti pelatih-pelatih sebelumnya.

Adapun Liverpool akan mencoba mengulang pencapaiannya pada musim lalu. Pemain inti yang tetap bertahan dan datangnya sejumlah pemain anyar menjadi modal kuat Liverpool.

Posisi Juergen Klopp di Liverpool juga akan dipertaruhkan mengingat sudah tiga musim belum bisa membawa gelar ke Anfield.

Editor : Aloysius Gonsaga AE
Artikel Terkait


Close Ads X