Setelah Asian Games, Atlet Panjat Tebing Indonesia Kini Elite Dunia

By M. Hafidz Imaduddin - Kamis, 30 Agustus 2018 | 23:00 WIB
Atlet panjat tebing putra Aspar Jaelolo mengikuti simulasi latihan tanding di di Arena Panjat Tebing Mandala Krida, DI Yogyakarta, Selasa (7/8). Uji pertandingan antaratlet panjat tebing tersebut untuk mengasah mental dan meningkatkan kemampuan menjelang berlaga dalam Asian Games 2018.
Atlet panjat tebing putra Aspar Jaelolo mengikuti simulasi latihan tanding di di Arena Panjat Tebing Mandala Krida, DI Yogyakarta, Selasa (7/8). Uji pertandingan antaratlet panjat tebing tersebut untuk mengasah mental dan meningkatkan kemampuan menjelang berlaga dalam Asian Games 2018. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

KOMPAS.com - Pelatih panjat tebing Indonesia, Caly Setiawan, menyebut anak didiknya sekarang sudah berada di level elite dunia setelah meraih prestasi pada Asian Games 2018.

Panjat tebing berhasil menyumbang tiga medali emas, dua perak, dan satu perunggu pada Asian Games 2018. Torehan ini sudah melebihi target Federasi Panjat Tebing Indonesia yang membidik dua emas.

Caly menjelaskan bahwa para atlet panjat tebing yang sudah bergabung dalam pelatnas Asian Games 2018, sudah masuk dalam level elite.

"Tidak hanya Asia, tetapi dunia. Hal yang mereka butuhkan adalah panggung. Program latihan sudah kami rancang training to win, jadi tidak lagi training to compete, to learn, and trainer. Itu sudah kami tinggalkan," aku Caly dikutip dari BolaSport.com.

Baca juga: Atletik Asian Games 2018 - Rebut Perak di Nomor 4x100m, Indonesia Ulangi Sejarah 52 Tahun

"Apa pun program kami, itu dirancang untuk memenangkan kejuaraan. Ini sudah tercapai. Yang kami butuhkan adalah bagaimana ini tidak turun. Pelatnas itu harus terus berjalan. Mereka butuh panggung," ujar Caly menambahkan.

Menurut Caly, jam terbang bertanding sangat menentukan bagi atlet yang sudah mencapai level elite.

"Kami harus mengikuti sebanyak mungkin kompetisi. Tetapi, semua tergantung dari ketersediaan kompetisi di level internasional dan dukungan dana. Biasanya perjalanan ke Eropa itu akan membutuhkan banyak dana," ujar Caly.

"Kejuaraan dunia itu banyak sekali. Itu yang akan coba kami dorong ke sana. Raihan emas ini meningkatkan posisi tawar kami," kata Caly.

Baca juga: Sepak Takraw Asian Games 2018 - Menanti Emas Terakhir dari Ranau Hall Jakabaring Palembang

Demi mempertahankan performa atletnya, Caly berharap dukungan dari berbagai pihak terutama pemerintah untuk keberlanjutan pelatnas.

"Kami akan menempuh berbagai cara agar pelatnas ini dilanjutkan. Kami punya program yang didesain untuk mencapai high performance athlete," kata Caly.

"Tidak bisa kendor, harus terus, termasuk salah satunya mengikuti kompetisi internasional dan ini harus didukung oleh banyak elemen, baik negara maupun sektor swasta. Selanjutnya, kami akan todong pemerintah karena proses pembinaan kami tidak bisa berhenti sampai di sini," ujar Caly. (Delia Mustikasari)

Simak juga: JEO - Adem Wajah Politik Jokowi-Prabowo di Depan Matras Silat

Editor : Aloysius Gonsaga AE
Sumber : BolaSport
Artikel Terkait


Close Ads X