Alasan Kaldron Api Diletakkan Depan Stadion Utama GBK Senayan

By Rindi Nuris Velarosdela - Kamis, 30 Agustus 2018 | 16:26 WIB
Ukiran pada kaldron api di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.
Ukiran pada kaldron api di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. (KOMPAS.com/DIAN MAHARANI)

JAKARTA, KOMPAS.com - Perancang kaldron api di Gelora Bung Karno (GBK), Gregorius Supie Yolodi atau Supie menyebut, memilih menempatkan kaldron tepat di depan Stadion Utama Gelora Bung Karno agar masyarakat bisa berinteraksi dengan kaldron itu.


Ia mengaku, membuat kaldron sebagai penanda adanya penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia.

"Message-nya kaldron ini bisa jadi public art sekaligus penanda adanya Asian Games 2018 di Indonesia," kata Supie, kepada Kompas.com, Kamis (30/8/2018).

Baca juga: Kaldron Api di GBK Berbentuk Keris dan Diberi Nama Bilah Nusantara

"Kaldron kan biasanya yang di-higlight dalam suatu event olahraga itu selain venue-nya. Jadi, inginnya ini jadi penanda baru yang punya interaksi cukup baik dengan publik," sambung dia.

Jalan yang berada tepat di depan Stadion Utama GBK dinilai Supie lokasi yang strategis untuk menempatkan kaldron karena berhadapan dengan Patung Soekarno.

"Pembukanya kan seolah-olah Stadion Utama GBK dan sebelumnya disambut oleh Bung Karno. Jadi, bagaimana kaldron ini bisa menguasai ruang linier ini," ujar Supie.

Supie menambahkan, sudah tampak interaksi antara kaldron dan pengunjung yang dibuktikan banyaknya pengunjung yang foto.

Seperti diketahui, Kaldron api yang berada tepat di depan Stadion Utama Gelora Bung Karno dirancang oleh Sunaryo dan Gregorius Supie Yolodi atau akrab disapa Supie.

Baca juga: Makna Kaldron Api di Gelora Bung Karno...

Kaldron api itu diletakkan secara horizontal dengan panjang 95 meter tepat di depan Stadion Utama GBK.

Sunaryo mengatakan, letak kaldron sengaja dibuat horizontal untuk melambangkan kedamaian, perdamaian, dan sportifitas.

Sedangkan, Supie menambahkan bentuk kaldron juga bisa menggambarkan sesuatu yang sportif dan energik seperti jargon Asian Games 2018, Energy of Asia.

Editor : Robertus Belarminus
Artikel Terkait


Close Ads X