JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia penyelenggara Asian Games 2018 atau Inasgoc menanggapi positif keputusan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mengkaji pencabutan kebijakan ganjil-genap di hari Minggu.
Kebijakan tersebut diberlakukan di sejumlah ruas jalan Jakarta selama Asian Games 2018 berlangsung.
Direktur Media dan Public Relation Inasgoc Danny Buldansyah mengatakan, Kemenhub mempunyai hak untuk mencabut kebijakan ganjil-genap.
Baca juga: Ganjil-Genap Akhir Pekan Diprotes, BPTJ Minta Pengendara Beralih ke Transportasi Umum
Ia hanya meminta Kemenhub tetap bisa memastikan waktu tempuh para atlet dari Wisma Atlet ke venue pertandingan tidak lebih dari 34 menit.
"Kita enggak masalah mau dicabut atau enggak, kita cuma bilang kalau kita ingin waktu tempuh atlet ke venue enggak boleh lebih dari 34 menit," ujar Danny, kepada Kompas.com, Jumat (24/8/2018) malam.
"Kalau Kemenhub, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dan polisi masih bisa menjamin kontrak 34 menit itu, ya enggak masalah," sambung dia.
Danny mengatakan, Pemprov DKI telah menandatangani kontrak dengan Olympic Council of Asia (OCA) untuk menjamin waktu tempuh atlet ke venue pertandingan.
"Itu bukan kontrak Inasgoc ya, tapi Pemprov DKI. Kalau ada solusi yang lebih baik pun kita tetap menerima," tutur Danny.
Baca juga: YLKI: Wajar Kemenhub Mau Mencabut Ganjil-Genap di Hari Minggu
Diberitakan sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi, mengaku puas dengan rekayasa lalu lintas yang dibuat selama gelaran Asian Games 2018 berlangsung.
Kondisi ini dinilai dari waktu tempuh mobilisasi para atlet yang berjalan sesuai target.
Bahkan, dengan kelancaran waktu tempuh atlet, rencananya Budi akan mengkaji untuk melakukan pencabutan penerapan perluasan ganjil-genap di Jakarta, khusus di hari Minggu.
Editor | : | Robertus Belarminus |