Cerita Dibalik Desain Medali Asian Games 2018...

By Rima Wahyuningrum - Kamis, 23 Agustus 2018 | 18:28 WIB
Medali Asian Games 2018.
Medali Asian Games 2018. (istimewa)


TANGERANG, KOMPAS.com - Medali Asian Games 2018 untuk para atlet yang memenangkan pertandingan didesain oleh desainer profesional muda. Mereka adalah Elysa Munster dan Sera Prestasi.

Terpilihnya Elysa dan Sera sebagai desainer medali Asian Games 2018 dikarenakan perusahaan tempat mereka bekerja saat ini, PT RDM Licensing & Marketing, memenangkan pitching design untuk design artwork Asian Games 2018.

Kedua alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Prodi Desain Komunikasi Visual angkatan 2010 tersebut menggabungkan desain logo resmi dan maskot Asian Games 2018 dalam mendesain medali.

Baca juga: Asian Games 2018. Ricky/Debby Tak Mau Takabur Raih Medali Emas

“Saya mencoba menggabungkan kedua elemen (official logo dan official mascot Asian Games) menjadi sebuah kesatuan dalam medali. Kemudian, dikemas dengan desain batik yang diambil dari ketiga maskot (batik Asmat, batik Palembang dan batik Jakarta) dan elemen logo Asian Games yang berasal dari Gelora Bung Karno,” kata Elysa, dalam rilisnya, Kamis.

Sementara itu, Sera mengatakan, dirinya dan Elysa mendesain medali Asian Games 2018 bersama satu rekan lainnya yakni Erwin Prawata.

Mereka memiliki tugas berbeda dalam mendesain medali untuk pesta olahraga terbesar se-Asia itu.

Sera bertugas sebagai 3D designer, Elysa sebagai concept artist dan Erwin sebagai texture and engineering artist.

Baca juga: INFOGRAFIK Asian Games: Peraih Medali Emas, Jafro Megawanto

"Setelah konsep terbentuk, saya sebagai 3D designer merealisasikan konsep tersebut untuk digunakan sebagai prototype, acuan para desainer dalam proses pembuatan desain medali," kata Sera.

Selanjutnya, hasil desain dan prototipe medali diserahkan ke Inasgoc untuk proses produksi.

Inasgoc kemudian memproduksi medali yang didesain mereka, dengan jumlah total 5.600 buah, yang terdiri dari 1.700 medali emas, 1.700 medali perak, dan 2.200 medali perunggu.

Editor : Robertus Belarminus
Artikel Terkait


Close Ads X