Garda Sebut Demo Ojek "Online" Saat Pembukaan Asian Games Ditunda

By Rindi Nuris Velarosdela - Kamis, 16 Agustus 2018 | 17:43 WIB
Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengumumkan penundaan aksi 188. Foto diambil di Kantor Sekretariat Garda, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).
Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengumumkan penundaan aksi 188. Foto diambil di Kantor Sekretariat Garda, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018). (KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA)

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) memutuskan menunda aksi demo 188 pada pembukaan perhelatan Asian Games 2018 tanggal 18 Agustus mendatang.

Theresia, anggota presidium Garda wilayah Depok dan Bogor menyatakan, keputusan penundaan aksi 188 adalah bentuk dukungan ojek online untuk menjaga nama baik Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Dengan mengutamakan menjaga citra, martabat, serta nama baik bangsa negara ini, Garda mengundur wacana rencana aksi 188 pada batas waktu yang ditentukan, sesuai keputusan yang telah disepakati kembali," tutur Theresia, di Kantor Sekretariat Garda, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).

Baca juga: Ojek Online Tetap Aksi Saat Asian Games meski Perusahaan Aplikator Telah Menaikkan Tarif

Dalam kesempatan yang sama, penanggung jawab aksi 188 Yohannes Ben juga menegaskan, aksi 188 diundur sebagai wujud cinta NKRI.

"Sebagai wujud dukungan terhadap kesuksesan Asian Games, dengan ini menyatakan aksi 188 diundur," ucap Yohannes.

"Statement ini dibuat sebagai ilustrasi dari kebesaran jiwa dan hati pejuang yang telah rela mengesampingkan segala visi, misi, dan idealisme perjuangannya, demi rasa cinta dan bakti kita pada tanah air Indonesia tercinta," tambah dia.

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah pengemudi ojek online berencana menggelar demo saat pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus mendatang atau dikenal dengan sebutan aksi 188.

Baca juga: Grab Naikkan Tarif, Ojek Online Tetap Jadwalkan Demo Saat Asian Games

Aksi 188 rencananya akan mengusung dua tuntutan utama. Tuntutan pertama adalah mengembalikan tarif normal ojek online.

Tahun 2012-2015 tarif per kilometer adalah Rp 3.000, sedangkan saat ini tarif telah diturunkan menjadi Rp 1.200 per kilometer.

Tuntutan kedua adalah meminta pemerintah untuk segera menerbitkan payung hukum bagi para ojek online.

Editor : Robertus Belarminus
Artikel Terkait


Close Ads X