Remaja Gorontalo Utara Ini Terinspirasi Atlet Nasional Sepak Takraw

By Josephus Primus - Selasa, 14 Agustus 2018 | 06:06 WIB
Atlet masa depan sepak takraw asal Gorontalo Utara, Raden Mateka. Sejak SMP di kelas VII, kelahiran Kecamatan Sumalata, Gorontalo Utara pada 2000 ini jatuh cinta pada sepak takraw.
Atlet masa depan sepak takraw asal Gorontalo Utara, Raden Mateka. Sejak SMP di kelas VII, kelahiran Kecamatan Sumalata, Gorontalo Utara pada 2000 ini jatuh cinta pada sepak takraw. (Kompas.com/Josephus Primus)




KOMPAS.com - Raden Ateka namanya. Dari postur tubuhnya, kelihatan bahwa remaja asal Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo, ini rajin berolahraga.

Posturnya sedang. Tangannya terlihat berotot. "Saya atlet sepak takraw," katanya terkesan mantap saat Kompas.com berbincang dengannya.

Pada Sabtu (11/8/2018) siang di Pendopo Kabupaten Gorut, Raden disebutkan masuk dalam nominasi apresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorut untuk remaja berprestasi olahraga saat pembukaan Gala Desa 2018.

Jatuh cinta dengan olahraga sepak takraw sejak duduk di kelas VII, Raden mengaku bahwa dirinya sering melihat para seniornya berlatih.

"Saya jadi suka sama sepak takraw," tutur kelahiran pada di Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorut.

Raden mengaku paham bahwa sepak takraw bukanlah olahraga favorit.

Namun, sebagaimana dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Gorontalo adalah provinsi yang rajin mengirim atlet-atlet sepak takraw hingga tingkat nasional.

(Baca: Ada Permainan Anak Raja di Gala Desa)

"Sepak takraw jadi andalan Gorontalo," kata Wakil Bupati Gorontalo Idris Rahim dalam kesempatan pembukaan Gala Desa 2018.

Selain Idris Rahim, hadir dalam pembukaan Gala Desa 2018 adalah Bupati Gorut Indra Yasin dan Deputi III Kementerian Pemuda dan Olahraga Raden Isnanta.

Tari Kipas atau Tidi Lo ooayabu yang menjadi tarian khas Gorontalo pada pembukaan Gala Desa 2018 di Pendopo Kabupaten Gorontalo Utara (Sabtu 11/8/2018). Pada kesempatan itu, dilakukan juga peresmian Jelajah Sepeda Nusantara.
Tari Kipas atau Tidi Lo ooayabu yang menjadi tarian khas Gorontalo pada pembukaan Gala Desa 2018 di Pendopo Kabupaten Gorontalo Utara (Sabtu 11/8/2018). Pada kesempatan itu, dilakukan juga peresmian Jelajah Sepeda Nusantara. (Kompas.com/Josephus Primus)

Empat

Saat ini, kata Raden, ada empat seniornya yang ikut ambil bagian dalam timnas sepak takraw pada perhelatan Asian Games 2018.

Indonesia melalui Jakarta dan Palembang menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar Asia pada 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018.

Raden menyebut empat nama seniornya yakni Hendra Pago, Rizky Pago, Rezki Djaina, dan Herson Mohamad. Keempat nama itu bersama para atlet sepak takraw Indonesia lainnya bisa merebut medali emas.

Terkini, pada pergelaran Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, timnas sepak takraw Indonesia merebut tiga medali perunggu.

Pada kesempatan itu, Indonesia berada di posisi nomor lima klasemen akhir. Thailand menorehkan namanya di urutan teratas papan skor dengan raihan empat medali emas.

Sekarang, Raden sudah duduk di kelas XII Madrasah Aliyah Cokroaminoto di  Desa Luwoo, Kecamatan Talaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.

Raden hingga sekarang masih aktif berlatih setiap pagi dan sore di lapangan sepak takraw PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar).

"Sekarang tempatnya bagus dan fasilitas memadai," pungkas Raden Mateka.

(Baca: Gorontalo Utara Awali Pembukaan Gala Desa 2018)

Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim. Provinsi Gorontalo membina olahraga sepak takraw sebagai olahraga khas di provinsi tersebut. Foto diambil pada Minggu (12/8/2018)
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim. Provinsi Gorontalo membina olahraga sepak takraw sebagai olahraga khas di provinsi tersebut. Foto diambil pada Minggu (12/8/2018) (Kompas.com/Josephus Primus)

Editor : Josephus Primus
Artikel Terkait


Close Ads X