Sekjen PDI-P: Jokowi Bakal Dengar Usulan Kiai NU agar Cak Imin Jadi Cawapres

By Rakhmat Nur Hakim - Minggu, 5 Agustus 2018 | 16:13 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjajal kereta Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (2/1/2018).
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjajal kereta Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (2/1/2018). (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal (sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo tentunya akan mendengar usulan dari para kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang mengusulkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya.

Hal itu disampaikan Hasto di sela acara pembekalan calon anggota legislatif (caleg) PDI-P di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Minggu (5/8/2018).

"Pak Jokowi mendengarkan semuanya sehingga ketika beliau mengambil keputusan, disertai perenungan yang mendalam, pertimbangan yang matang dan memperhatikan seluruh masukan yang diberikan," kata Hasto.

Ia pun menganggap wajar masukan para kiai NU tersebut. Sebab, dalam sebuah negara demokrasi, hal itu lumrah terjadi.

Apalagi, saat ini ialah masa-masa menjelang pendaftaran capres dan cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Tentunya, kata Hasto, di masa-masa ini, akan banyak kelompok masyarakat yang mengusulkan tokoh tertentu untuk menjadi capres atau cawapres.

"Kalau kita lihat, rekomendasi banyak disuarakan merupakan hal yang wajar dan bagian dari demokrasi. Kami meyakini Pak Jokowi akan mendengar masukan tersebut. Dan semua ketum parpol sudah sepakat karena profiling calon sudah dilakulan dengan baik dan jernih," papar Hasto.

"Maka siapa pun yang diputuskan Pak Jokowi bukan hanya figur cawapres, tapi konfigurasi ke depan harus dalam semangat gotong royong, dan juga bagaimana kita bersama mengelola negara ini," lanjut Hasto.

Sebelumnya, beberapa alim ulama dari sejumlah wilayah di Indonesia mendukung Ketua Umum Partai Kebangsaan Indonesia (PKB) Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin menjadi cawapres Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan para alim ulama yang merupakan perwakilan wilayah Sumatera Selatan, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Banten usai pertemuan di kantor PBNU, Sabtu (4/8/2018) malam.

"Aspirasi yang disampaikan para kiai bahwa para kiai sepakat untuk mendukung pencalonan Cak Imin sebagai cawapres bersama Pak Jokowi,” ujar Rois Syuriah PWNU Jawa Timur Anwar Iskandar dalam siaran pers usai mengadakan pertemuan tertutup dengan para kyai se-Indonesia di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (4/8/2018) malam.

Anwar mengatakan  akan menindaklanjuti aspirasi dari para alim ulama ini untuk dimusyawarahkan dengan PBNU sehingga menjadi bagian aspirasi warga NU.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal menuturkan, sejumlah kiai yang hadir dalam forum ini rata-rata memiliki pesantren yang sangat besar, dan sangat berpengaruh di masing-masing daerahnya.

Kiai yang hadir dalam pertemuan tersebut salah satunya Kiai Agoes Ali Masyhuri dari Jawa Timur, Abuya Muhtadi Dimyati dari Cidahu, Banten; dan KH Subhan Makmun dari Brebes.

“Tentunya aspirasi yang disampaikan malam ini merupakan bagian penting dalam perhelatan demokrasi ke depan,” ujar Helmy.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Artikel Terkait


Close Ads X