Ketegangan Anggota Paskhas, Tembus Terpaan Angin Kencang demi Api Asian Games

By Kontributor Palembang, Aji YK Putra - Minggu, 5 Agustus 2018 | 00:02 WIB
Komandan Detasemen Matra 2 Paskhas Malang, Letkol Pas Helmi Ardiyanto Nange yang menjadi pemipmpin penerjun pembawa api Asian Games di kompleks Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (4/8/2018)
Komandan Detasemen Matra 2 Paskhas Malang, Letkol Pas Helmi Ardiyanto Nange yang menjadi pemipmpin penerjun pembawa api Asian Games di kompleks Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (4/8/2018) (KOMPAS.com/ Aji YK Putra)

PALEMBANG, KOMPAS.com -  Atraksi membawa api Asian Games dengan melompat dari ketinggian 7000 kaki di kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan oleh anggota Paskhas TNI AU sempat menimbulkan ketegangan, Sabtu (4/8/2018) pagi tadi.

Angin kencang yang pagi itu berhembus kencang, membuat 52 penerjun terpaksa meloncat lebih jauh dari pesawat untuk tetap dapat membawa api Asian Games turun ke permukaan tanah.

Letkol Pas Helmi Ardiyanto Nange yang memimpin penerjunan itu mengatakan, sekitar pukul 07.00 WIB, mereka telah take off dan berada di udara selama 30 menit, jauh dari di titik pendaratan.

Baca juga: Maia Estianty Jadi Cadangan Pembawa Obor Saat Torch Relay Asian Games

Tim VCP TNI AU yang berada di bawah, menurut Helmi, telah mengontak pilot pesawat dan menghitung titik pendaratan untuk mereka.

“Angin  waktu itu berkecepatan 12 knot sehingga bisa dilihat tadi kami loncatnya agak jauh dari dropping zone atau lapangan,” kata Helmi, Sabtu (4/8/2018) pagi.

Meskipun angin cukup kencang, para penerjun yang telah terlatih tetap melompat ke bawah untuk mengantarkan api Asian Games yang diikat dibagian perut Letkol Helmi.

“Meski ada kendala (angin) tapi karena memang prajurit-prajurit saya ini semuanya sudah terlatih, sehingga mereka menggunakan teknik yang sudah diajarkan sehingga bisa masuk dan mendarat dengan mulus,” ujarnya.

Baca juga: Relawan Asian Games Keluhkan Honor dan Biaya Penginapan ke Jokowi

Setelah keberhasilan membawa api Asian Games secara mulus, Helmi sangat bangga mendapatkan kesempatan langsung membawa tinder box yang berisi api ASian Games.

“Kalau saya dibandingkan prajurit, mereka lebih senior. Tapi ini kebanggaan tersendiri buat saya ditunjuk membawa tinder box. Di sini semua rata-rata sudah 1.000 jam terjun. Saya belum sampai 1.000 jam terjun. Tapi dipercaya komando atas untuk membawa tinder box ini kebanggaan buat saya. Harapan saya dan anggota, Asian Games 2018 bisa berjalan lancar dan sukses,” kata Komandan Detasemen Matra 2 Paskhas Malang ini.

Kompas TV Kapal Dewaruci yang membawa api obor Asian Games tiba di pelabuhan 6 sekitar pukul 16.00 WITA.



Editor : Sabrina Asril
Artikel Terkait


Close Ads X