Tiket Pembukaan Asian Games sampai Rp 5 Juta, Apa Kata Warga?

By Rindi Nuris Velarosdela - Jumat, 3 Agustus 2018 | 16:19 WIB
Kampung Delta disulap menjadi kampung tematik Asian Games 2018, Jakarta, Senin (23/7/2018). Ornamen, hiasan, dan mural bertema Asian Games mewarnai Jakarta dari pusat kota hingga pelosok perkampungan guna menyambut pesta olahraga terbesar Asia yang akan digelar pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 tersebut.
Kampung Delta disulap menjadi kampung tematik Asian Games 2018, Jakarta, Senin (23/7/2018). Ornamen, hiasan, dan mural bertema Asian Games mewarnai Jakarta dari pusat kota hingga pelosok perkampungan guna menyambut pesta olahraga terbesar Asia yang akan digelar pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 tersebut. (ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY)

JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam tanggapan disampaikan warga mengenai tiket pembukaan Asian Games 2018 yang dibanderol dengan harga Rp 750.000 sampai Rp 5 juta.

Ada yang menanggapi positif dan menyambut baik keputusan tersebut, tetapi ada pula yang mencibir pemerintah yang dinilai merugikan warga.

Dara, seorang karyawan swasta di kawasan Sudirman Central Busines District (SCBD), menilai wajar harga tiket pembukaan Asian Games.

"Ya wajar sih namanya juga event internasional, masa iya mau dijual Rp 100.000 saja? Tiket musik internasional saja mahal," kata Dara saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2018).

Dara berpendapat masyarakat Indonesia seharusnya tidak mempermasalahkan harga tiket yang ditetapkan itu.

Ia berharap, warga ikut menyukseskan Asian Games 2018.

"Kayaknya enggak pantas begitu kalau kita ribut tentang harga yang mahal lah. Kalau enggak bisa nonton, lebih baik kita dukung pemerintah biar acaranya sukses. Gampang kok caranya, misalnya dengan membuang sampah di tempatnya, bikin atlet luar negeri nyaman di Indonesia," tutur Dara.

Baca juga: Konser Syahrini Rp 25 Juta Sold Out, Tiket Pembukaan Asian Games di Bawahnya...

Senada dengan Dara, Irvan, karyawan swasta di wilayah Karet, Jakarta Selatan, berpendapat bahwa harga tiket pembukaan Asian Games yang mahal sebanding dengan persiapan yang dilakukan Indonesia sebagai tuan rumah.

Apalagi, kata dia, Indonesia telah melakukan pembangunan dan perbaikan di mana-mana.

"Menurut saya wajar. Indonesia sudah mempersiapkan secara maksimal dengan melakukan pembangunan dimana-mana, perbaikan juga, jadi wajar kalau harganya segitu," ucap Irvan kepada Kompas.com, Jumat.

Ia menyampaikan, pemerintah pasti sudah memikirkan secara matang mengenai penetapan harga tersebut.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat Indonesia menyambut baik keputusan yang telah ditetapkan pemerintah.

"Harganya pun dibuat kategori-kategori begitu kan, jadi menyentuh semua lapisan masyarakat," kata Irvan.

Kendati demikian, ada juga yang menilai harga tiket pembukaan Asian Games 2018 ini kemahalan, khususnya bagi pelajar dan mahasiswa.

Intan, pelajar SMA di wilayah Senayan, Jakarta Selatan menilai bahwa harga tiket pembukaan Asian Games masih terlalu mahal.

"Mahal kak buat kita sebagai pelajar. Kita nabung pun kayaknya tetap enggak bisa nonton," ujar Intan kepada Kompas.com, Jumat

Intan berharap, pemerintah menyediakan akses khusus bagi para pelajar yang ingin menonton acara pembukaan Asian Games 2018.

Gusti, seorang mahasiswa di Jakarta Barat, juga menyesalkan keputusan pemerintah menetapkan harga tiket pembukaan tersebut.

"Mahal sih boleh, tetapi jangan dijual mahal ke masyarakat Indonesia juga. Kita sebagai tuan rumah kok kita merasa dirugikan. Kita kan ingin nonton secara langsung juga," kata Gusti saat ditemui di wilayah Senayan, Jumat.

Baca juga: Kenapa Tiket Pembukaan Asian Games Begitu Mahal? Ini Penjelasan Erick Thohir...

Sebelumnya, Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia/Inasgoc) Erick Thohir mengatakan, harga tiket pembukaan Asian Games di Indonesia justru lebih murah

"Kalau kita lihat perbandingan harga tiket misal opening  dengan China dan Korea yang sebelumnya, itu harga tiket kita sepertiga," ujar Erick dalam acara Mata Najwa, Rabu (1/8/2018).

Erick mengatakan, ada alasan lain yang lebih penting yaitu terkait persiapan Olimpiade 2023. Indonesia menargetkan bisa menjadi tuan rumah pada saat Olimpiade 2023.

Menurut Erick, salah satu yang akan ditinjau oleh panitia Olimpiade adalah daya beli masyarakat Indonesia.







Editor : Icha Rastika
Artikel Terkait


Close Ads X