Pemprov DKI Beberkan Penyebab Utama Pencemaran Kali Item

By Ardito Ramadhan - Senin, 30 Juli 2018 | 20:56 WIB
Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan tengah memberikan keterangan kepasa media di Kemayoran, Senin (30/7/2018).
Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan tengah memberikan keterangan kepasa media di Kemayoran, Senin (30/7/2018). (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketiadaan instalasi pengolahan air limbah atau IPAL untuk industri rumah tangga di sekitar Kali Item, Kemayoran, Jakarta Pusat, dinilai menjadi penyebab kotornya kali tersebut.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, warga dan pelaku industri akhirnya membuang langsung limbah ke aliran sungai.

"Limbah-limbah industri rumah tangga buang semua kemari (Kali Item), kami enggak tahu juga kalau gedung-gedung tinggi pun buang (limbah) kemari. Makanya yang menjadi kebutuhan dasar pembangunan IPAL komunal sanimas (sanitasi berbasis masyarakat) itu harus segera direalisasikan," kata Teguh di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (30/7/2018).

Baca juga: Pakar: IPAL, Solusi Pemulihan Pencemaran Kali Item

Teguh menuturkan, ada 2,5 juta penduduk kurang mampu di Jakarta yang membutuhkan pembangunan IPAL.

Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba 4 mesin di Kali Item, Kemayoran, guna memperbaiki kualitas air serta mengubah warna hitam Kali Item, menjadi jernih. Bekerjasama dengan perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan, PT HAS Environmental, ada 4 mesin yang saat ini telah diuji coba yaitu, Nano bubble, aerator, surface aerator, dan blower, Kamis (26/7/2018).
Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba 4 mesin di Kali Item, Kemayoran, guna memperbaiki kualitas air serta mengubah warna hitam Kali Item, menjadi jernih. Bekerjasama dengan perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan, PT HAS Environmental, ada 4 mesin yang saat ini telah diuji coba yaitu, Nano bubble, aerator, surface aerator, dan blower, Kamis (26/7/2018). (KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA)
Jika IPAL tidak kunjung dibangun, air bawah tanah akan tercemar bahan beracun seperti bakteri e-coli.

"Makanya kami di SDA (Dinas Sumber Daya Air) akan juga (melakukan) percepatan dengan PD PAL untuk segera mempercepat pembangunan IPAL komunal di masyarakat," ujarnya. 

Baca juga: Setelah Kehebohan Kali Item, Gubernur DKI Berencana Bangun IPAL

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembangunan 10 unit IPAL yang tersebar di sejumlah titik di wilayah DKI Jakarta.

Sebelumnya, setiap IPAL yang dibangun bisa menampung limbah dari 150 kepala keluarga (KK). Proyek IPAL komunal saat ini memasuki tahap lelang.

Pemerintah juga akan membangun 44 IPAL sanimas dengan kapasitas untuk limbah 50-100 KK.

Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin pembangunan IPAL diperbanyak.

Editor : Kurnia Sari Aziza
Artikel Terkait


Close Ads X