Harta Bupati Lampung Selatan Melonjak Rp 11 Miliar dalam 2 Tahun

By Abba Gabrillin - Minggu, 29 Juli 2018 | 09:52 WIB
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Tengah) didampingi Ketua DPW Lampung PAN Zainuddin Hasan (kanan) dan bakal calon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi (Kiri) sat deklarasi di Way Halim, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (6/10). Arinal Djunaidi merupakan Calon yang diusung dari partai Golkar dan PAN yang akan maju dalam pemilihan Gubernur Lampung 2018 mendatang. ANTARA FOTO/Ardiansyah/nz/17.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Tengah) didampingi Ketua DPW Lampung PAN Zainuddin Hasan (kanan) dan bakal calon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi (Kiri) sat deklarasi di Way Halim, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (6/10). Arinal Djunaidi merupakan Calon yang diusung dari partai Golkar dan PAN yang akan maju dalam pemilihan Gubernur Lampung 2018 mendatang. ANTARA FOTO/Ardiansyah/nz/17. (ANTARA FOTO/ARDIANSYAH)

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya telah menetapkan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan sebagai tersangka. Adik kandung Zulkifli Hasan itu diduga menerima suap hampir Rp 600 juta dari kontraktor yang akan melaksanakan proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lampung Selatan.

Zainudin tercatat pernah dua kali melaporkan harta kekayaan kepada KPK. Pertama kali, dia melaporkan hartanya saat menjadi calon wakil gubernur Provinsi Lampung pada 2013.

Saat itu, hartanya yang dilaporkan cuma Rp 2,3 miliar.

Namun, jumlah itu bertambah secara drastis pada saat ia melaporkan hartanya pada 2015, sebagai calon bupati Lampung Selatan. Harta yang dilaporkan berjumlah Rp 13.3 miliar.

Baca juga: Karir Politik Bupati Lampung Selatan, Sebelum Terjegal Fee Rp 700 Juta

Dengan demikian, harta politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu bertambah sekitar Rp 11 miliar dalam dua tahun.

Berikut rincian harta kekayaan Zainudin yang dipublikasikan dalam situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Minggu (29/7/2018).

Zainudin memiliki harta tidak bergerak berupa 60 aset yang terdiri dari tanah dan bangunan yang nilainya sebesar Rp 20 miliar. Kemudian, harta tidak bergerak berupa kendaraan senilai Rp 475 juta.

Selain itu, Zainudin memiliki giro dan setara kas senilai Rp 779 juta. Kemudian, piutang senilai Rp 3 miliar.

Namun, Zainudin memiliki utang senilai Rp 12,3 miliar, sehingga total harta yang dilaporkan sebesar Rp 13,3 miliar.

Kompas TV Penggeledahan dilakukan di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Selatan



Editor : Sabrina Asril
Artikel Terkait


Close Ads X