6 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

By Dani Prabowo - Jumat, 20 Juli 2018 | 10:13 WIB
Proyek Jalan Tol Terbanggi Besar-Bakauheni, Lampung. Gambar diambil Jumat (6/11/2015).
Proyek Jalan Tol Terbanggi Besar-Bakauheni, Lampung. Gambar diambil Jumat (6/11/2015). (Arimbi Ramadhiani)

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah ditandatanganinya Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) oleh PT Hutama Karya (Persero), Tol Pekanbaru-Padang diperkirakan bakal menjadi tol terpanjang yang dimiliki Indonesia.

Jalan tol ini dirancang sepanjang 254,8 kilometer dan menelan investasi Rp 80,4 triliun. Jalan bebas hambatan yang menghubungkan Kota Pekanbaru dan Padang ini terbagi 14 seksi.

Seksi 1-2 Pekanbaru-Bangkinang, Seksi 3-7 Bangkinang-Payakumbuh, Seksi 8-12 Payakumbuh-Sicincin, dan Seksi 13-14 Sicincin-Padang.

Konstruksinya ditargetkan selesai pada 2025, seiring proses pembebasan lahan yang diperlukan dapat rampung pada 2021.

"Dengan ditandatanganinya perjanjian pengusahaan jalan tol ini, kami berharap dapat mempercepat proses pembangunan jalan tol ruas Pekanbaru-Padang," kata Direktur Utama PT HK Bintang Perbowo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (19/7/2018).

Di samping tol ini, ada pula beberapa ruas tol dengan panjang ratusan kilometer yang kini juga tengah dikerjakan.

Berdasarkan informasi yang dirangkum Kompas.com dari data monitoring Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), setidaknya ada lima ruas lain yang memiliki panjang di atas 100 kilometer.

Berikut data selengkapnya:

1. Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189,2 km)

Tol ini merupakan bagian dari ruas Tol Trans-Sumatera yang turut digarap PT Hutama Karya (Persero).

Proyek Jalan Tol Terbanggi Besar-Bakauheni, Lampung. Gambar diambil Jumat (6/11/2015).
Proyek Jalan Tol Terbanggi Besar-Bakauheni, Lampung. Gambar diambil Jumat (6/11/2015). (Arimbi Ramadhiani)
Terbagi ke dalam dua seksi yaitu Seksi 1 Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112,2 kilometer dan Seksi 2 Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 77 kilometer.

Saat ini progres pembebasan tanah telah mencapai 88,08 persen. Sementara, progres konstruksi telah mencapai 63,53 persen.

Ditargetkan, tol yang menelan investasi Rp 21,95 triliun itu dapat beroperasi akhir tahun ini.

2. Tol Probolinggo-Banyuwangi (172,91 km)

Jalan tol ini akan menjadi jalan bebas hambatan terpanjang di jalur Tol Trans-Jawa. Digarap PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi, pembangunan tol ini menelan investasi sebesar Rp 23,39 triliun.

Kendati ditargetkan dapat selesai pada akhir 2019, namun hingga kini progres pembebasan lahan maupun konstruksinya masih nol persen.

Lokasi proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi.
Lokasi proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi. (Dokumentasi PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi)
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sendiri terdiri dari tiga seksi meliputi Seksi I Probolinggo-Besuki (46,5 kilometer), Seksi II Besuki-Asembagus (59,6 kilometer), dan seksi III Asembagus-Ketapang (66,8 kilometer).

Di sepanjang jalurnya terdapat 7 simpang susun (SS). Ketujuhnya adalah SS Kraksaan (Sta 6+527), SS Paiton (Sta 22+280), SS Besuki (Sta 44+173), SS Situbondo (Sta 87+655), SS Asembagus (Sta 105+302), SS Bajulmati (Sta 148+908), dan SS Ketapang (Sta 170+362).

Selain itu, dilengkapi dengan overpass 162 buah, underpass 3 buah, jembatan 36 buah, dan JPO 45 buah.

3. Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (140,7 km)

Sebagian ruas tol ini telah beroperasi sejak Januari 2018 lalu, yaitu segmen IC Pelabuhan Bakauheni-Bakauheni, yang merupakan bagian dari Paket 1 Bakauheni-Sidomulyo.

Tol Bakauheni-Terbanggi Besar menelan investasi Rp 16,8 triliun.
Tol Bakauheni-Terbanggi Besar menelan investasi Rp 16,8 triliun. (Biro Setpres)
Pada Agustus mendatang, giliran Paket 2 Sidomulyo-Kotabaru (40,6 km) dan Paket 3 Kotabaru-Metro (29 km) yang ditargetkan dapat beroperasi.

Sementara itu, Paket 4 Metro-Terbanggi Besar saat ini progres konstruksinya telah mencapai 84,63 persen dan pembebesan lahannya mencapai 99,2 persen.

PT Hutama Karya (Persero) yang menjadi badan usaha jalan tol (BUJT)-nya, membenamkan investasi hingga Rp 16,79 triliun untuk menyelesaikan jalan tol ini.

4. Tol Pekanbaru-Kandis-Dumai (131,48 km)

Terdiri atas enam seksi yaitu Seksi 1 Pekanbaru-Minas (9,2 km), Seksi 2 Minas-Petapahan (23,6 km), dan Seksi 3 Petapahan-Kandis Utara (17,45 km).

Berikutnya, Seksi 4 Kandis Utara-Duri Selatan (28,95 km), Seksi 5 Duri Selatan-Duri Utara, dan Seksi 6 Duri Utara-Dumai (25,06 km).

Saat ini, progres konstruksi baru mencapai 17,59 persen. Kendati demikian, untuk Seksi 1 dan 2, ditargetkan dapat beroperasi pada Desember 2018 mendatang.

Progres konstruksi untuk kedua seksi tersebut masing-masing 29,26 persen dan 11,35 persen.

Jalan tol ini juga digarap PT Hutama Karya dengan nilai investasi Rp 16,21 triliun.

5. Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (111,69 km)

Jalan tol yang akan dikelola PT Sriwijaya Markmore Persada ini terbagi ke dalam tiga seksi yaitu Seksi 1 Kayuagung-Jakabaring (33,5 km), Seksi 2 Jakabaring-Musilindas (33,9 km) dan Seksi 3 Musilindas-Betung (44,29 km).

Menelan investasi Rp 17,35 triliun, Seksi 1 ditargetkan dapat beroperasi pada November 2018. Sementara Seksi 3 ditargetkan beroperasi pada Desember 2019.

Saat ini progres konstruksi untuk ketiga seksi baru mencapai 29,57 persen. Adapun pembebasan lahannya telah mencapai 88,35 persen.

Editor : Hilda B Alexander
Artikel Terkait


Close Ads X