JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut informasi terkini dari Wakil Direktur Bidang Pendapatan Panitia Pelaksana Asian Games (Inasgoc) Cahyadi Wanda, pendapatan dari iklan untuk perhelatan Asian Games XVIII di Jakarta dan Palembang mencapai Rp 1,6 triliun.
"Jadi total value-nya sampai sekarang Rp 1,6 triliun," kata Cahyadi menjawab pertanyaan Kompas.com pada Jumat (13/7/2018) sore bersamaan dengan peluncuran partisipasi Indofood dalam Pawai Obor Asian Games 2018.
Indofood mengeluarkan produk mi instan Indomie dengan kemasan khusus Asian Games 2018. (Kompas.com/Josephus Primus)
Cahyadi menambahkan, jumlah perusahaan yang menjadi sponsor kegiatan pada 18 Agustus 2018 sampai dengan 2 September 2018 ada 43. "Semua ada di lima kategori sponsor," katanya.
Lebih lanjut, Cahyadi membeberkan lima kategori tersebut yakni
prestige, partner, sponsor, supporting, dan
supplier.
"Kita mengikuti penetapan tarif dari Olympic Council of Asia (OCA) selaku pemilik Asian Games (merek)," ujarnya.
Dari kategori teratas hingga paling bawah, urutan tarifnya berkisar mulai dari 15 juta dollar AS hingga 150.000 dollar AS.
"Bersama Pocari Sweat, Canon, dan APP Sinarmas, Indofood masuk kategori
partner," imbuh Cahyadi.
Tampilan minuman Pocari Sweat sebagai mitra resmi (offcial partner) perhelatan Asian Games 2018 di Indonesia. (Kompas.com/Josephus Primus)
Sementara, khusus untuk kategori
supplier, kerja sama iklan difokuskan pada barter barang. "Dari Coca-Cola, misalnya, kami barter dengan produk minuman Frestea. Dari Unilever barter dengan produk shampoo dan sabun," kata Cahyadi Wanda.
Data terkini dari Cahyadi juga menunjukkan bahwa pendapatan dari sponsor perusahaan milik pemerintah atau yang dikenal sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga kini sudah mencapai Rp 350 miliar. BUMN dimaksud antara lain Pertamina, Telkom, Telkomsel, Bank Mandiri, BNI, dan BRI.
"Kontribusi negara memang maksimal," pungkasnya.
(
Baca:
Ini Alasan Indofood Pilih Enam Kota Pawai Obor Asian Games)