TGB: Saya Tidak Pernah Bicara Jabatan dengan Presiden Jokowi

By - Senin, 9 Juli 2018 | 15:31 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi (kanan) berziarah di makam Pahlawan Nasional Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid di Ponpes NW Pancor, Lombok Timur, NTB, Kamis (23/11). Selain berziarah, Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan akan membuka Munas Alim Ulama NU dan Konbes PBNU di Islamic Center NTB yang dihadiri oleh 1000 ulama se-Indonesia. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/pras/17.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi (kanan) berziarah di makam Pahlawan Nasional Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid di Ponpes NW Pancor, Lombok Timur, NTB, Kamis (23/11). Selain berziarah, Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan akan membuka Munas Alim Ulama NU dan Konbes PBNU di Islamic Center NTB yang dihadiri oleh 1000 ulama se-Indonesia. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/pras/17. (AHMAD SUBAIDI)

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur NTB yang juga politisi Partai Demokrat Tuan Guru Bajang (TGB) Zanul Majdi mengaku, tidak ada kesepakatan apapun terkait dukungannya terhadap Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

Menurut TGB, dukungannya tersebut hasil pencermatannya terhadap kerja Jokowi dalam empat tahun terakhir.

"Sampai sekarang sama sekali tidak ada deal-deal apapun. Saya tidak pernah bicara jabatan dengan Presiden (Jokowi), dengan orang-orang dekat Presiden, dengan siapapun," kata TGB dalam wawancara dengan Kompas TV.

"Saya memang merasa di titik ini saya harus bersuara menyampaikan pandangan saya dan saya menekankan ini pandangan pribadi saya," tambah dia.

Baca juga: Kelebihan Jokowi di Mata TGB, Konsisten Bangun Indonesia Timur

Pada Pilpres 2014, TGB masuk dalam Tim Sukses pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melawan Jokowi-Jusuf Kalla.

Ia menolak jika dirinya disebut membelot. Menurut dia, begitu Pilpres 2014 selesai, maka semuanya selesai.

"Dari 2014 sampai 2018 ada empat untuk saya melihat dan mencermati bagaimana pememimpin nasional menjalankan visi misi dan pembangunan di seluruh Indonesia," ujar dia.

TGB mengaku serius mencermati kerja Jokowi dalam empat tahun terakhir. Hasil pengamatannya, konsistensi Jokowi dalam pemerataan pembangunan menjadi poin penting.

"Ada konsistensi untuk memperhatikan sisi-sisi yang secara kalkulasi ekonomi tidak langsung berdampak pada ekonomi Indonesia. Artinya tidak terlalu besar berdampak," ujar TGB.

Baca juga: Demokrat Tak Ambil Pusing Soal Dukungan TGB ke Jokowi di Pilpres 2019

TGB memberi contoh, pembangunan di kawasan Indonesia timur. Dari segi biaya, kata dia, pembangunan yang dilakukan selama ini menghabiskan anggaran yang sangat besar.

"Tapi belum tentu kemanfaatan ekonomi, sumbangan ekonominya ke Indonesia, perekonomian nasional setara dengan apa yang dikeluarkan pemerintah. Walaupun demikian, itu dilakukan dan itu konsisten," ujar TGB.

"Tidak hanya di NTB, bagaimana beliau bolak-balik ke Papua memonitor pembangunan yang berjalan di sana," tambah Ketua DPD Demokrat NTB tersebut.

Baca juga: TGB Berharap Tak Keluar dari Demokrat Gara-gara Dukung Jokowi

Sementara itu, DPP Demokrat tak ambil pusing dengan sikap TGB mendukung Jokowi. Hal itu tidak menjadi prioritas pihaknya untuk dibahas.

"Sementara tidak menjadi prioritas untuk dibahas," kata Wakil Ketua Umum DPP Demokrat Syarief Hasan di Kediaman Ketua Umum DPP Susilo Bambang Yudhoyono di Mega Kuningan, Jakarta, Senin (9/7/2018).

Apalagi, kata Syarief, perpindahan kader partai ke partai lainnya adalah hal yang lumrah.

"Perpindahan kader partai dari partai satu ke yang lain itu hal biasa. Saya pikir dewan kehormatan sedang bekerja," kata dia.

Editor : Sandro Gatra
Artikel Terkait


Close Ads X