Ruhut: AHY Mimpi Mau Jadi Presiden, Jadi Menteri Saja Syukur

By Ihsanuddin - Kamis, 5 Juli 2018 | 19:24 WIB
Politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menghadiri kampanye akbar pasangan Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, Rusda Mahmud dan LM Safei Kahar, di lapangan lembah hijau Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Kamis (3/5/2018) sore.
Politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menghadiri kampanye akbar pasangan Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, Rusda Mahmud dan LM Safei Kahar, di lapangan lembah hijau Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Kamis (3/5/2018) sore. (KOMPAS.COM/Defriatno Neke)

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersikap realistis dalam menghadapai pemilihan presiden 2019 yang akan segera dimulai.

Ia meminta SBY tidak memaksakan diri untuk mencalonkan putera sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono.

"Agus itu jadi menteri aja syukur. Tapi kalau jadi wapres, apalagi presiden, mimpi kali ye," kata Ruhut kepada Kompas.com, Kamis (5/7/2018).

Baca juga: Ruhut: SBY Cepatlah Deklarasi Dukung Jokowi, Supaya AHY jadi Menteri

Menurut Ruhut, SBY harusnya sudah bisa membaca situasi politik saat ini. Sebab, hingga saat ini, belum ada partai lain yang bersedia mengusung AHY dan membentuk poros ketiga dengan Demokrat.

Padahal, pendaftaran capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum akan dibuka dalam satu bulan lagi.

Demokrat juga tidak bisa mengusung AHY sendirian karena ada ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional.

Anggota tim sukses pasangan calon Gubernur-Wakil Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul bersalaman dengan Agus Harimurti Yudhoyono sebelum mengikuti rapat pleno penetapan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI pada Pilkada 2017, di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2016). Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Soemarno memastikan Pilkada DKI Jakarta 2017 diikuti tiga pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Anggota tim sukses pasangan calon Gubernur-Wakil Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul bersalaman dengan Agus Harimurti Yudhoyono sebelum mengikuti rapat pleno penetapan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI pada Pilkada 2017, di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2016). Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Soemarno memastikan Pilkada DKI Jakarta 2017 diikuti tiga pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur. (KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG)

 

"Pak SBY mau coba -coba poros baru enggak akan terjadi," kata Ruhut.

Baca juga: Sosok AHY Dinilai Kurang Menjual karena Label Änak SBY

Menurut Ruhut, dengan pengalaman yang dimilikinya, AHY memang belum pantas untuk menjadi presiden atau wapres.

Ruhut mengacu pada pengalaman AHY di militer yang hanya mengemban tugas sampai berpangkat mayor.

Ia menyarankan AHY untuk mencari pengalaman tambahan dan baru mencalonkan diri pada Pilpres 2024.

Baca juga: JK Tolak Duet dengan AHY, Demokrat Cari Opsi Lain

"Mayor itu kalau di Jakarta jadi Koramil. Kalau polisi, jadi Kapolsek," kata mantan Anggota Komisi III DPR ini.

Menurut Ruhut, SBY bisa saja mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Demokrat dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada AHY. Atau, AHY juga bisa menjadi anggota DPR maju sebagai calon legislatif dari Partai Demokrat.

Baca juga: Jusuf Kalla Tolak Tawaran Demokrat Duet Bareng AHY di Pilpres 2019

Terakhir, SBY juga bisa membawa Demokrat mendukung Jokowi di 2019 dan menawarkan AHY sebagai menteri.

"Menterinya juga lihat-lihat, enggak mungkin lah menteri pertahanan pangkatnya mayor. Nanti orang ketawa. Biarlah menpora atau menteri desa," ujar dia.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler versi KompasTV hari ini.



Editor : Diamanty Meiliana
Artikel Terkait


Close Ads X