Berkaca Pilkada, PPP Sebut di Koalisi Jokowi Tak Ada yang Dominan

By Rakhmat Nur Hakim - Kamis, 28 Juni 2018 | 22:14 WIB
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2018). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Muhammad Romahurmuziy menilai, hasil Pilkada Serentak 2018 berdasarkan hitung cepat lembaga survei menunjukkan tak ada partai yang dominan menang.

Menurut Romahurmuziy, hasil ini menjadi acuan bagi pembentukan koalisi pengusung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Dengan demikian, koalisi harus dibentuk atas sinergi antarpartai tanpa ada yang merasa dominan.

"Posisi koalisi setelah quick count justru menunjukkan penguatan dalam bentuk sinergi. PDI-P katakanlah tidak menang di Jabar atau Jatim tapi secara politik perlu bersinergi dengan partai lain yang menang. Seperti PPP, Nasdem, atau lainnya," kata Romahurmuziy di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Berdasarkan hitung cepat, PPP diketahui sukses memenangkan dua kadernya sebagai kepala daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Baca juga: Berkaca dari Pilkada 2018, Oposisi Mulai Menyaingi Kekuatan Koalisi Pemerintah

Di Jawa Barat pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum unggul dengan perolehan suara 32,54 persen. Uu merupakan kader PPP yang juga Bupati Tasikmalaya.

Di Jawa Tengah, pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin yang diusung PPP juga unggul dengan perolehan suara 58,34 persen. Taj Yasin merupakan kader PPP.

Demikian pula di Jawa Timur, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang didukung PPP unggul dengan perolehan suara 53,36 persen.

Selain itu, kata Romi, Partai Golkar sebagai partai terbesar kedua di DPR juga layak diperhitungkan dengan memenangi sejumlah pilkada di luar Jawa.

"Posisi koalisi, setelah quick count, semakin menjadi kebutuhan. Karena satu sama lain memiliki keunggulan di region yang berbeda," kata dia.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler versi KompasTV hari ini.



Editor : Bayu Galih
Artikel Terkait


Close Ads X