KOMPAS.com - Di Asian Games, bulutangkis menjadi kiblat Asia kata pelatih pelatnas bulutangkis Indonesia Herry Iman Pierngadi.
Hal yang sama juga akan menjadi pembuktian Indonesia pada pergelaran Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 November mendatang.
Herry, pria kelahiran Pangkal Pinang 21 Agustus 1962 itu bersama pebulutangkis putri Greysia Polii berbicara pada jumpa pers PT Indofood Sukses Makmur Tbk, kemarin, di Arena Pekan Raya Jakarta.
Menurut Herry, dirinya mengalami pengalaman berkesan pada dua perhelatan pertandingan bulutangkis internasional. yang pertama saat final kejuaraan dunia bulutangkis di Istora Senayan, Jakarta.
"Final ganda putra kita, Aksan dan Hendra menang," tuturnya.
Herry ingat persis bahwa kemenangan itu jatuh pada 16 Agustus 2015. "Itu kan satu hari menjelang Hari Kemerdekaan. Kita semua, satu Istora menyanyikan lagu Indonesia Raya," tutur Herry.
Menyanyikan lagu Indonesia Raya usai meraih kemenangan terjadi lagi setahun kemudian. Persisnya pada Olimpiade di Brasil, 2016. "Itu persis 17 Agustus," kata Herry.
Sementara itu, Greysia mengatakan bahwa sampai kini, bulutangkis adalah kebanggaan Indonesia. Makanya, dirinya mengaku bersungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk pertandingan di Asia Games ini.
"Asian Games itu kan level tertinggi kedua setelah Olimpiade," kata peraih medali emas bulutangkis ganda putri bersama Nitya Krishinda Maheswari pada Asia Games Incheon 2014.
| Editor | : | Josephus Primus |
