Pul Truk Sampah di Kampung Kunir Akan Dipindahkan karena Pembangunan Selter

By Rima Wahyuningrum - Senin, 4 Juni 2018 | 22:22 WIB
Sekitar 28 truk sampah milik Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat terparkir di lahan bekas gusuran Kampung Kunir, Pinangsia, Jakarta Barat pada Kamis (31/5/2018)
Sekitar 28 truk sampah milik Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat terparkir di lahan bekas gusuran Kampung Kunir, Pinangsia, Jakarta Barat pada Kamis (31/5/2018) (RIMA WAHYUNINGRUM)



JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat Edy Mulyanto mengaku, pihaknya masih mencari lahan pengganti untuk pul truk sampah yang 3 tahun terakhir menempati lokasi gusuran Kampung Kunir. 

Pasalnya, Kampung Kunir rencananya akan dibangun selter.

"Kebetulan kemarin ada di belakang kantor kecamatan (Tamansari), tapi nanti akan dibangun selter. Kita juga masih nunggu saja dan masih mencari tempat," kata Edy, kepada Kompas.com, Senin (4/6/2018).

Sekitar 28 truk sampah menjadikan lahan tersebut tempat mencuci mobil dan parkir. Letaknya diapit kantor Kecamatan Tamansari dan bantaran kali Ciliwung.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Bangun 33 Selter di Kampung Kunir

Namun, hingga saat ini belum ditemukan lokasi baru. Pihaknya masih berupaya mendapatkan lahan kosong, agar truk sampah bisa berdekatan dengan wilayah masing-masing.

"Kita sudah berusaha penghapusan aset, tapi kondisinya banyak aset kita yang terbengkalai seperti truk-truk rusak menumpuk di asrama Bambu Larangan. Penghapusan kan bertahap," kata dia.

Ia mengatakan, hal ini membuat para kepala satuan pelaksana di masing-masing wilayah kebingungan untuk meletakkan truk sampah.

Baca juga: Sandiaga Ingin Selter untuk Warga Kampung Kunir Bisa Dieksekusi Sebelum Lebaran

"Untuk sementara waktu kita menunggu, kalau sudah diperbolehkan bangun selter, kami akan cari tempat. Waktu kapannya belum tahu," tambah dia.

Rencananya, Kampung Kunir akan dibangun kembali di lahan yang sama dalam bentuk selter sebelum Hari Raya Idul Fitri nanti. Hingga kini, tercatat sekitar 33 KK dari 74 KK warga korban gusuran 2015, yang masih tinggal di sekitar lahan lama menanti rumah baru mereka.

Editor : Robertus Belarminus
Artikel Terkait


Close Ads X