Untuk Kelancaran Mudik, Tol Solo-Ngawi Difungsikan 24 Jam

By Hilda B Alexander - Senin, 4 Juni 2018 | 13:00 WIB
Tol Solo-Ngawi Seksi Kartosuro-Simpang Susun (SS) Sragen.
Tol Solo-Ngawi Seksi Kartosuro-Simpang Susun (SS) Sragen. (Kementerian PUPR)

SOLO, KOMPAS.com - Jalan Tol Solo-Ngawi siap digunakan untuk arus mudik dan balik Lebaran 2018 secara fungsional selama 24 jam.

Staf Senior PT Jasamarga Solo Ngawi Iwan Suwandi mengutarakan kesiapan jalan tol yang ditanganinya kepada Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, Senin (4/6/2018).

"Kami sudah siap fisik dan sistem (software). Demikian halnya dengan fasilitas. Difungsikan 24 jam," kata Iwan.

Dia menjelaskan, Jalan Tol Solo-Ngawi dirancang sepanjang 90 kilometer. Fungsionalisasinya mulai berlaku pada 8 sampai 24 Juni 2018.

Untuk ruas Solo-Sragen dengan titik awal Gerbang Tol (GT) Colomadu sepanjang 35 kilometer, kondisi fisiknya rigid pavement

Gerbang Tol Colomadu-Sragen, pintu masuk menuju ruas tol Solo-Ngawi yang akan dibuka dengan status fungsional untuk mengurai kemacetan musim mudik Lebaran 2018
Gerbang Tol Colomadu-Sragen, pintu masuk menuju ruas tol Solo-Ngawi yang akan dibuka dengan status fungsional untuk mengurai kemacetan musim mudik Lebaran 2018 (KOMPAS.com/Reska K. Nistanto)

Di sepanjang ruas tol ini terdapat tujuh GT. Tiga GT di antaranya belum difungsikan, yakni GT Bandara, GT Purwodadi, dan GT Karanganyar.

Sementara untuk fasilitasnya terdapat empat rest area dengan rincian dua rest area tipe A di Km 519 jalur A dan B, serta dua rest area  tipe B di Km 538 jalur A dan B.

Di dalam rest area tipe A terdapat masjid, toilet, ruang istirahat, kios BBM, CCTV, warung, dan pos kesehatan.

Sementara di rest area Tipe B terdapat mushala, toilet, ruang istirahat, kios BBM, CCTV, dan warung.

Menara BTS di ruas tol Solo-Ngawi.
Menara BTS di ruas tol Solo-Ngawi. (KOMPAS.com/Reska K. Nistanto)

Ruas Solo-Sragen ini sebetulnya sudah siap dioperasikan, tetapi tanpa tarif karena masih menunggu jadwal peresmian oleh Presiden Joko Widodo serta turunnya SK operasional dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Adapun ruas Sragen-Ngawi dibangun sepanjang 51 kilometer. Terdapat 3 GT dengan satu GT yang belum difungsikan, yakni GT Sragen Timur.

Fasilitas yang melengkapinya yakni rest area tipe A yang berada di jalur A dan B di Km 575. Di dalamnya terdapat mushala, toilet, ruang istirahat, kios BBM, CCTV, warung, dan pos kesehatan.

"Status ruas Sragen-Ngawi ini fungsional 24 jam dengan kondisi fisik juga rigid pavement. Hanya ada beberapa titik perlintasan yang belum ditutup sempurna. Nanti akan dijaga oleh personel kepolisian dan JSN," tuntas Iwan.

KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO TARIF TOL JAKARTA-SURABAYA

Editor : Erwin Hutapea

Close Ads X