Jari Putus karena Dijambret, Siswa SMA Ini Gagal Ikut Seleksi Polisi

By Sherly Puspita - Kamis, 26 April 2018 | 21:04 WIB
Pengeroyokan.
Pengeroyokan. (Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.com — Nasib malang menimpa AW, siswa SMA yang menjadi korban pencurian dengan pemberatan alias penjambretan pada Jumat (21/4/2018).

Akibat penjambretan menggunakan celurit tersebut, AW kehilangan satu jari tangannya. 

"Padahal, Aria ingin menjalani seleksi untuk menjadi polisi. Karena kejadian ini, ia gagal menjalani seleksi tersebut karena jarinya putus," ujar Kasubdit Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKBP I Gede Nyeneng di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/4/2018).

Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam menambahkan, penjambretan yang menimpa Aria terjadi sekitar pukul 06.00 WIB di Jalan Supriyadi, Ciracas, Jakarta Timur.

"Saat itu korban tengah dalam perjalanan menuju sekolahnya. Saat itu korban tengah menelepon," ujar Ade, Kamis.

Baca juga: Pengendara Motor Dijambret Saat Buka Google Maps di Pinggir Jalan

Tiba-tiba saja, lanjut Ade, dua orang pria mendekat dan meminta ponsel dan uang korban. Korban menolak dan berusaha membela diri.

"Para pelaku memepet dan menodongkan celurit kepada korban. Korban melawan," ujar Ade.

Setelah menyerang dengan celurit, pelaku mengambil barang berharga milik korban dan melarikan diri.

Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengamankan salah satu pelaku berinisial GG. Sementara pelaku lain berinisial DD masih dalam pengejaran.

"Kami mengamankan barang bukti berupa sebuah celurit dan sebuah sweater warna hitam milik pelaku. Kami masih mengejar DD," sebut Ade.











Editor : Dian Maharani
Artikel Terkait


Close Ads X