Peneliti ICW Nilai Mahfud MD Cocok Jadi Cawapres Jokowi

By Robertus Belarminus - Selasa, 6 Maret 2018 | 17:50 WIB
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menjadi pembicara pada diskusi publik Efektivitas Pemerintahan Jokowi-JK, di Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2015). Diskusi ini membahas pemerintahan Jokowi dalam mengantarkan bangsa Indonesia menuju masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menjadi pembicara pada diskusi publik Efektivitas Pemerintahan Jokowi-JK, di Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2015). Diskusi ini membahas pemerintahan Jokowi dalam mengantarkan bangsa Indonesia menuju masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menilai, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD cocok menjadi calon wakil presiden untuk Joko Widodo pada Pilpres 2019.

"Saya berpikir dan berani untuk mencoba untuk menawarkan nama yang ideal, Profesor Mahfud," kata Donal, dalam diskusi yang diselenggarakan ICW bertema 'Pencalonan Pilpres 2019: Menantang Gagasan Antikorupsi dan Demokrasi', di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (6/3/2018).

Donal menilai, Mahfud memenuhi tiga syarat capres dan cawapres yang ideal menurut ICW.

(Baca juga : Gerindra Ingin Pilpres 2019 Ada 3 Calon agar seperti Pilkada DKI 2017)

Kriteria tersebut, yakni harus sosok bersih dan negarawan, memiliki visi penegakan hukum dan demokrasi yang kuat dan konsisten, berani melawan mafia hukum dan mafia bisnis.

"Profesor Mahfud menurut saya salah satu di antara sedikit orang yang bisa memenuhi tiga kriteria itu," ujar Donal.

Dalam hal bersih dan negarawan, Donal mengatakan, Mahfud adalah mantan hakim konstitusi. Sehingga syarat pertama itu terpenuhi karena syarat hakim konstitusi adalah negarawan.

(Baca juga : Kapan Demokrat Putuskan Dukungan Pilpres? AHY Jawab Tunggu Tanggal Mainnya)

Kemudian, lanjut Donal, Mahfud adalah seorang profesor bidang hukum. Hal ini penting untuk mengawal isu memiliki visi penegakan hukum dan demokrasi yang kuat dan konsisten.

"Kemudian yang ketiga, beliau (Mafud) juga seringkali bicara soal mafia hukum dan mafia bisnis," ujar Donal.

Karenanya, Mahfud dinilai layak untuk menjadi pendamping Jokowi. Mahfud juga dinilai tidak punya persoalan hukum di masa lalu.

"Beda dengan sejumlah nama-nama yang banyak sekali balihonya di mana-mana tapi kalau kita telusuri ada jejak-jejak hukum masa lalu yang tidak tuntas," ujar Donal.

Kompas TV Menurut Johan, pertemuan - pertemuan dengan parpol membahas politik kebangsaan. Bentuknya adalah silaturahim presiden dengan parpol.



Editor : Sandro Gatra
Artikel Terkait


Close Ads X