Dikonfrontasi dengan Pemberi Uang, Keponakan Setya Novanto Tetap Membantah

By Abba Gabrillin - Senin, 5 Maret 2018 | 19:00 WIB
Mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera, Irvanto Hendra Pambudi, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (3/11/2017).
Mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera, Irvanto Hendra Pambudi, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (3/11/2017). (KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN)

JAKARTA, KOMPAS.com — Keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi, membantah menerima uang 3,5 juta dollar Amerika Serikat. Irvanto tetap tidak mau mengakui meski telah dikonfrontasi langsung dengan saksi lain yang mengaku menyerahkan uang kepadanya.

"Tidak pernah yang mulia. Saya tidak pernah punya uang di luar negeri," ujar Irvanto kepada majelis hakim saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (5/3/2018).

Irvanto mengaku kenal dengan pengusaha money changer, Riswan alias Iwan Barala, yang merupakan Marketing Manager PT Inti Valuta. Menurut dia, sejak 2009 Iwan sering membantunya dalam penukaran uang.

Baca juga: KPK Tetapkan Keponakan Setya Novanto sebagai Tersangka Kasus E-KTP 

Meski demikian, Irvan mengatakan bahwa ia tidak pernah meminta Iwan untuk melakukan barter guna menarik uang dari luar negeri sebesar 3,5 juta dollar AS. Irvanto justru menyebut Iwan berbohong.

Iwan yang juga dihadirkan sebagai saksi menyatakan tetap pada keterangannya. Menurut Iwan, awalnya Irvanto mendatanginya dan mengatakan bahwa ia memiliki uang di luar negeri. 

Baca juga: Saksi Akui Serahkan 3,5 Juta Dollar AS kepada Keponakan Setya Novanto

Adapun uang yang dimaksud berasal dari Biomorf Mauritius, salah satu perusahaan yang merupakan vendor produk biometrik untuk proyek e-KTP. Namun, menurut Iwan, Irvanto meminta penarikan uang itu tidak melalui sistem transfer langsung. Irvan meminta agar penarikan uang melalui barter antar sesama money changer.

Setelah itu, Iwan menghubungi Juli Hira yang memiliki koneksi money changer di luar negeri. Iwan kemudian memberikan nomor rekening yang diberikan Irvan kepada Juli Hira.

"Pada 2012, dia ke kantor saya, bilang punya duit di luar bisa enggak diambil. Saya di sini tidak ada kepentingan apa pun. Saya tidak ada niat menjatuhkan siapa pun. Saya hanya memberikan keterangan atas apa yang saya lihat, apa yang saya rasakan," kata Iwan.

Kompas TV Data ini diperoleh setelah dinas catatan sipil melakukan pengecekan dan pencocokan.



Editor : Sabrina Asril
Artikel Terkait


Close Ads X