Akom Dukung Calon Ketum Golkar yang Mampu Menangkan Jokowi

By Rakhmat Nur Hakim - Rabu, 29 November 2017 | 18:13 WIB
Politisi Partai Golkar Ade Komarudin di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Politisi Partai Golkar Ade Komarudin di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/4/2017). (KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN)

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Ade Komarudin menyatakan, dirinya lebih memilih mendukung calon ketua umum yang ada ketimbang mencalonkan diri sendiri jika musyawarah nasional luar biasa (munaslub) digelar.

Ia mengatakan, sebagai orang yang pernah mencalonkan diri dan lolos ke putaran kedua bersama Setya Novanto pada Munaslub Partai Golkar 2016, ia akan mendukung calon ketua umum yang mampu menyolidkan Golkar.

"Saat ini saya berkepentingan partai ini kompak dan solid, serta efektif untuk menghadapi Pileg 2019 dan efektif memenangkan Jokowi kembali sesuai komitmen Golkar," kata Ade, melalui pesan singkat, Rabu (29/11/2017).

"Untuk kepentingan itu saya memilih calon yang dipandang mampu mewujudkan komitmen itu," ujar pria yang akrab disapa Akom itu.

(Baca juga: Idrus Janji Bakal Tingkatkan Kemenangan Jokowi di Pilpres 2019 jika Jadi Ketum Golkar)

Ia akan membantu memenangkan calon tersebut demi memperbaiki Partai Golkar yang menurutnya sedang dalam masalah.

Namun, saat ditanya siapa calon ketua umum yang bakal didukung, Akom enggan membeberkan nama.

"Saya yakin bisa disimpulkan. Saya sendiri akan membantu penuh. Kasihan Golkar," ujar mantan Ketua DPR itu.

Sebelumnya, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu I Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan, saat ini ada dua nama yang beredar di bursa calon Ketua Umum Golkar pengganti Setya Novanto.

(Baca: Nusron Sebut Airlangga Hartarto dan Idrus Marham Calon Ketum Golkar)

Mereka adalah Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar Airlangga Hartarto dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Golkar Idrus Marham.

Namun, kata Nusron, meski suasana musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk memilih ketua umum baru sudah terasa, Golkar tetap mengedepankan semangat persatuan.

"Jujur saja di lapangan karena kalau ada munas biasanya ada pemilihan kan ada luka. Luka biasanya hilang recovery butuh waktu enam bulan sampai satu tahun. Supaya tidak ada luka, kami ingin semangat siapa pun yang menang adalah suara musyawarah untuk mufakat," kata Nusron di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (25/11/2017).

Kompas TV Pengurus DPP partai Golkar mengumpulkan DPD tingkat satu se-Indonesia untuk membahas desakan munas luar biasa.



Editor : Bayu Galih
Artikel Terkait


Close Ads X