Satlak Prima Bubar, Menpora Jamin Uang Saku Atlet Tidak Berhenti

By Yoga Sukmana - Senin, 13 November 2017 | 13:41 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (13/11/2017)
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (13/11/2017) (Kompas.com/YOGA SUKMANA)

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memastikan, berbagai proses persiapan atlet jelang Asian Games tidak terganggu meski Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) telah dibubarkan.

Menpora juga memastikan uang saku kepada para atlet tidak akan berhenti.

Hal itu disampaikannya setelah melaporkan berbagai persiapan jelang Asian Games kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Semua kami laporkan tadi (kepada Wapres)," ujar Imam, di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (13/11/2017).

Menurut Menpora, baik latihan, pemenuhan akomodasi, hingga uang saku atlet tidak akan terganggu lantaran Deputi VI Kemenpora mengambil alih tugas Satlak Prima.

Baca: Jokowi Teken Perpres, Satlak Prima Resmi Dibubarkan

Soal anggaran, Menpora memberikan jaminan anggaran tahun 2018 bisa berjalan pada awal tahun.

Hal itu akan membuat pengadaan alat-alat latihan dan tanding tidak terganggu.

Kepada Wapres, Menpora juga melaporkan bahwa Perpres Nomor 19 Tahun 2017, aturan yang membubarkan Satlak Prima, bertujuan untuk mempercepat dan memenuhi target terutama prestasi.

"Prestasi jangan sampai kemudian terhalang oleh soal-soal birokrasi maupun regulasi. Jadi, jangan sampai soal Perpres dan sebagainya itu menghalangi pemenuhan terget prestasi," kata Menpora.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi membubarkan Satlak Prima.

Pembubaran tersebut setelah Jokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) baru tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional.

"Sudah saya tanda tangani," kata Jokowi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Dengan Perpres baru, kata Jokowi, maka pembinaan ada di setiap induk cabang olahraga. Hal ini diyakini bisa memperpendek jalur birokrasi terkait pembinaan atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional.

Kompas TV Rudiantara, Imam Nahrawi, dan Pratikno saling mewawancarai satu dengan yang lain.




Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Artikel Terkait


Close Ads X