Tanggapan Imam Nahrawi soal Sepak Takraw dan Kartu Kuning Evan Dimas

By - Senin, 21 Agustus 2017 | 12:13 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi (kedua dari kanan) bertemu langsung dengan Menpora Malaysia Khairy Jamaluddin di Hotel Shangrilla, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (20/8/2017).
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi (kedua dari kanan) bertemu langsung dengan Menpora Malaysia Khairy Jamaluddin di Hotel Shangrilla, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (20/8/2017). (Dok. Kemenpora)

KOMPAS.com - Insiden mundurnya tim sepak takraw putri Indonesia pada SEA Games 2017, Minggu (20/8/2017), mendapat perhatian dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Dia bahkan memberikan dukungan karena menilai kenyataan di lapangan sudah mencederai sportivitas.

Melalui video yang diambil oleh Humas Kementerian Pemuda dan Olahraga, terlihat Imam Nahrawi mengapresiasi keputusan tim putri Indonesia yang merasa dicurangi saat bertanding melawan tuan rumah, Malaysia. Pada Minggu (20/8/2017) tengah malam, Imam Nahrawi mengunggah video tersebut di akun Twitter pribadinya.

Dia menulis "Inti dari olahraga adalah sportivitas".



Selain cuitan di Twitter, Imam Nahrawi juga mengunggah foto di Instagram pribadinya, @nahrawi_imam. Kekecewaan tampak dari tulisan pria Bangkalan itu mengenai keputusan tidak adil yang diperoleh atlet Indonesia.

Selain sepak takraw, insiden kartu kuning yang diterima Evan Dimas dalam laga sepak bola kontra Timor Leste menambah kekecewaan menteri berusia 44 tahun tersebut.

 

20.08.2017 Hari ini, Saya menemukan dua keputusan wasit yang tidak adil dalam pertandingan yang saya datangi, yakni Sepakbola dan Sepak Takraw Putri . Sangat jelas saya menyaksikan keputusan yang merugikan, bagi Evan Dimas, yang sesungguhnya adalah korban namun justru diganjar kartu kuning. Saya meminta pelatih dan manajer Tim Nasional U-22 untuk mengajukan banding atas keputusan ini. . Sementara pada Sepak Takraw Putri, lebih dari 5 kali servis (tekong) yang seharusnya menjadi poin bagi Indonesia, justru dianggap fault dan menjadi keuntungan bagi lawan. . Olahraga mengajarkan kita banyak hal tentang makna menghargai kejujuran dan keadilan. Itulah kenapa lahir kata sportivitas yang menggambarkan makna kata olahraga itu sendiri. . Seharusnya keputusan wasit harus diambil secara jujur dan tidak memihak. Seperti ada rekayasa untuk menghalangi langkah Indonesia. Apakah kemenangan harus diraih dengan cara seperti ini?.-IN . #AyoIndonesia #IntiOlahragaAdalahSportivitas #SEAGames2017

A post shared by Imam Nahrawi (@nahrawi_imam) on Aug 20, 2017 at 8:49am PDT

Editor : Aloysius Gonsaga AE
Sumber : BolaSport
Artikel Terkait


Close Ads X